MONITORSULUT,Sangihe- Langkah nyata program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Sangihe dimulai dari tanah pertanian di Kelurahan Angges. Sebanyak 2.000 pohon cabai lokal ditanam sebagai upaya awal mendorong swasembada pangan dan menjaga stabilitas harga di pasar lokal, pada Senin (6/5/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati Sangihe, bersama Asisten II Setda Gregorius Londo, sejumlah pimpinan OPD, serta penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Sangihe.
Kepala Dinas Pertanian Franky Nantingkaseh menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program Penanaman Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2025. Untuk komoditas cabai saja, sebanyak 13 titik penanaman telah ditetapkan sebagai target dalam 100 hari kerja.
“Hari ini kami mulai dengan 2.000 pohon cabai lokal di Kelurahan Angges, dan akan dilanjutkan di lokasi-lokasi lainnya,” ujar Nantingkaseh.
Dalam sambutannya, Bupati Michael Thungari menekankan pentingnya kemandirian dalam produksi cabai guna menekan inflasi daerah. Menurutnya, cabai adalah komoditas strategis yang harganya sering fluktuatif akibat ketergantungan pasokan dari luar daerah.
“Kita ingin suplai cabai lokal bisa mendominasi, agar harga lebih stabil dan petani kita juga lebih sejahtera. Model seperti ini akan diperluas ke banyak wilayah,” kata Thungari.
Ia juga menegaskan bahwa penanaman tidak hanya akan difokuskan pada cabai, tetapi juga mencakup komoditas hortikultura lainnya sebagai bagian dari upaya menyeluruh meningkatkan ketahanan pangan daerah.
“Saya instruksikan Dinas Pertanian dan semua jajaran untuk mengawal penuh program ini. Kita harus pastikan 100 hari ke depan memberi dampak nyata bagi petani dan masyarakat,” tegasnya. (Moy)
