Sumual Bakudapa 2024, Pererat Persaudaraan dan Kontribusi bagi Bangsa

MONITORSULUT – Acara Sumual Bakudapa sukses digelar di Camp Jems Remboken Minahasa, Sulawesi Utara, dengan tujuan mempererat persaudaraan dalam semangat kasih Tuhan serta mendorong kontribusi positif bagi bangsa, khususnya di Sulawesi Utara.

Acara ini dipimpin oleh Ketua Umum Maggy Tineke Sumual, dengan Ketua Pelaksana Albert Mokodongan, serta didukung oleh jajaran panitia yang terdiri dari:
Pembina Yulius Selvianus Lumbaa Komaling, Christ Kanter,
Penasehat Andre Angouw dan Donny Lumenta
Wakil Ketua
Lecky Wenas (Manado)
Sandra Paruntu (Jakarta)
Desye Lumbaa Komaling (Jakarta)
Andries Sumual

Acara Pertemuan Sumual Bakudapa meneguhkan kembali nilai-nilai kearifan lokal Minahasa yang menjadi fondasi kebersamaan, yaitu Maesa Esaan – Saling bersatu, seia sekata, Maleo Leosan – Saling mengasihi dan menyayang, Magenang Genangan – Saling mengingatkan, Malinga Lingaan – Saling mendengar,Masawang Sawangan – Saling menolong, Matombo Tomboloan – Saling menopang,
Tokoh-tokoh nasional turut hadir dan memberikan pesan inspiratif. Tony Wenas (Dirut Freeport) menekankan pentingnya kebersamaan dengan mengatakan, “Jangan baku cungkel, musti baku-baku topang.” Sementara itu, Nico Kanter (Dirut Antam) berpesan, “Di manapun ditempatkan Tuhan, harus bekerja dengan benar.”
Selain itu, Pdt. Dr. Hendrie Rintuwene mengingatkan bahwa iman bukan hanya untuk didengar dan dibaca, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata sesuai kehendak Tuhan.
Acara ini semakin semarak dengan kehadiran sejumlah tokoh penting seperti Ketua DPRD Minahasa Utara, Ibu Vonny Rumimpunu, serta Istri Wali Kota Manado yang juga anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Tidak ketinggalan, sejumlah artis ibu kota seperti Andre Hanusa, Dirly Idol, Erni Kulit, dan Tilman Sister turut memeriahkan suasana pertemuan tersebut.

Ketua Pelaksana Albert Mokodongan menyampaikan bahwa Melalui Sumual Bakudapa, diharapkan persaudaraan antar anggota semakin kuat, sehingga setiap individu dapat menjadi kesaksian dan berkat dalam profesi masing-masing, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

“Acara ini menjadi momentum penting untuk terus menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari, dengan tetap menjunjung tinggi identitas dan budaya Minahasa”, ungkap Albert.(yulia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *