Sosialisasi Cegah Stunting oleh Dinas Kesehatan Mitra Sukses Digelar

berita terbaru, Mitra1174 Dilihat

 

Mitra, MONITORSULUT.com. — Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) menggelar Sosialisasi Penanggulangan Stunting, yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Robby Ngongoloy, yang dilaksanakan di Sport Hall Kantor Bupati, Selasa (19/11).

Ngongoloy dalam sambutannya mewakili Bupati James Sumendap mengatakan, penanganan kondisi gagal pertumbuhan pada anak atau yang disebut stunting, harus dimulai dari kesadaran orang tua untuk mempersiapkan tumbuh kembang anak sejak dari dalam kandungan. Selain juga peran Pemkab Mitra melalui dinas terkait dalam memperhatikan kondisi kesehatan ibu-ibu hamil.

“Sebagai orang tua harus cepat tanggap dan memperhatikan tumbuh kembangnya sejak dari janin. Juga ada proteksi terhadap ibu hamil oleh petugas baik dari dinas dan puskesmas dan pemenuhan gizi ibu dan anak,” ucap Ngongoloy.

Apresiasi diberikan kepada Dinas Kesehatan dengan dibantu Tim Penggerak PKK yang telah memprakrsai kegiatan ini. Dan diminta untuk proaktif mensosialisasikan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi terutama kepada ibu hamil dan bayi hingga usia dua tahun.

“Di Mitra bukan berarti kita susah sehingga adanya kekurangan gizi. Ini bisa dibuktikan dengan setiap minggu ada 20 sampai 30 acara pesta syukuran, ulang tahun, pernikahan dan lainnya. Kekurangan gizi pada anak perlu kita cari tahu penyebabnya. Penggerak PKK turun ke lapangan memberi informasi tentang pemenuhan gizi pada ibu hamil dan balita, lewat arisan dan pertemuan lainnya,” ungkap Ngongoloy.

Ngongoloy menambahkan, warga yang ada di beberapa wilayah juga diminta berwawasan maju dalam mengurusi kesehatan keluarga, terutama anak. Anak yang sakit perlu segera diperiksa ke dokter agar cepat sembuh.

“Jangan simpan anak yang sakit di rumah. Segera periksakan ke dokter, bawa ke Puskesmas untuk diobati, jangan hanya dikurung didalam kamar. Itu adalah dosa. Dengan adanya sosialisasi ini mari kita sama-sama terbuka. Memberi informasi dan masukan serta jalin komunikasi dengan (pemangku kepentingan) bidang kesehatan,” kata Sekda..

Sementara itu Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Dinkes Mitra yang adalah Ketua Penyelenggara Dintje Kojong SKep mengatakan, stunting merupakan kondisi kronis terhambatnya pertumbuhan anak akibat malnutrisi jangka panjang yang ditandai badan pendek. Balita dengan stunting beresiko penurunan kemampuan intelektual, menghambat kemampuan motorik, produktifitas dan rentan kena obesitas.

“Faktor terjadinya stunting di antaranya : asupan makanan dan status kesehatan, pola pengasuhan, pelayanan kesehatan dan lingkungan, status ekonomi keluarga yang rendah. Nutrisi ibu yang buruk sebelum melahirkan akan menyebabkan BBLR, Bayi Berat Lahir Rendah. Beresiko terjadi stunting,” jelas Kojong.

Lebih lanjut Kojong mengatakan, stunting dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan. Isu stunting menjadi masalah umum dan menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah.

“Adapun tujuan dilaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dan masyarakat umum sehingga mutu pelayanan kesehatan Mitra terpenuhi. Targetnya meningkatkan status gizi masyarakat setinggi-tingginya” jelas Kojong.

Turut hadir Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Minahasa Tenggara Jola Ngongoloy Kandowangko, Kadisnakertrans Mitra Maya Daming, Sekretaris Dinas Kesehatan Sherly Rompas beserta pimpinan TP-PKK Desa/Kelurahan se-Kabupaten Mitra. Dan diikuti ratusan ibu-ibu PKK Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten dan organisasi wanita. (James)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *