Mitra, MONITORSULUT — Bupati James Sumendap,SH membuka Focus Group Discussion (FGD) antara Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dengan Direktorat Fakir Miskin Pesisir, Pulau-Pulau Kecil Dan Perbatasan Antar Negara Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI, Kamis (12/10). Narasumber dari kemensos RI Direktur Akifah El Ansary,SH,M.Hum.
Bupati James Sumendap dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya program ini, menjadi suatu harapan kedepan sudah tidak ada lagi masyarakat miskin di Mitra.
“Sesuai dengan data yang telah diverifikasi dan di validasi serta jelas dan tepat sasaran. Bantuan dana untuk warga miskin seharusnya menjadi pertimbangan dan ada pelaporan dari masing-masing penerima, agar tepat sasaran. Karena sering kali bantuan lebih membuai warga karena mengharapkan bantuan dan tidak ada upaya untuk berusaha. Sebaiknya stimulan dengan program-program yang ada agar penerima bantuan dapat berusaha,” ungkap Sumendap.
Kadis Sosial Fenggi Wurangian,SE,MSi dalam laporannya mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan mewujudkan sinergi dan kolaborasi penanganan fakir miskin di wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan perbatasan antar negara serta upaya pengelolaan usaha ekonomi produktif (UEP) dan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH).
“Jadi sinergitas dan keterpaduan ditingkat kabupaten dapat terbangun dalam upaya penanganan fakir miskin secara berkelanjutan khusus pengelolaan bantuan stimulan UEP serta perbaikan rumah tidak layak huni di daerah pesisir,” ucap Wurangian.
Adapun penerima UEP 400 KK di kecamatan Ratatotok dan Belang. Bantuan Rumah tidak layak huni diterima 20 keluarga di wilayah pesisir kec Ratatotok dan Belang.
Pesertanya dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Mayarakat, Dukcapil, koperasi, kelautan dan perikanan, Perumahan, tenaga kerja, Pertanian Peternakan, Pendidikan, serta Dinas Perinduatrian dan perdagangan.
Turut hadir Asisten I Drs GH Mamahit, perwakilan Dinsos Provinsi, dan Pihak BNI Ratahan Michael Korua. (James)
