MONITORSULUT—– Dalam upaya menciptakan generasi muda yang sadar akan hak-hak mereka sekaligus memiliki kemampuan kepemimpinan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Kota Manado menggelar Pelatihan Forum Anak Daerah (FAD) Kota Manado, Senin (21/10).
Acara ini bertujuan memperkuat peran Forum Anak sebagai pelopor dan pelapor dalam isu-isu anak, sekaligus menjadikan mereka mitra strategis pemerintah dalam pemenuhan hak-hak anak.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, seperti Julises D. Oehlers, SH, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Manado, dan Dra. Neivi Lenda Pelealu, M.Si, Kepala Dinas PP-PA Kota Manado, yang memberikan wawasan mengenai mekanisme pelaksanaan kegiatan Forum Anak.
Selain itu, pembicara dari komunitas pendidikan dan lembaga swadaya masyarakat, seperti Agustaf Koloay dari GMDM Sulawesi Utara, juga berbagi pengalaman tentang pentingnya membangun jaringan dan kolaborasi yang solid.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga melibatkan praktik dalam komunikasi efektif, manajemen organisasi, dan kepemimpinan. Peserta yang terdiri dari anggota Forum Anak, perwakilan sekolah, dan komunitas anak mendapatkan pembekalan untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka.
Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk memperkuat hubungan antara anggota Forum Anak dengan pihak terkait, seperti pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat. Tini Puah, anggota APSAI Kota Manado, menekankan pentingnya kolaborasi untuk memastikan program-program Forum Anak dapat berjalan secara berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan meningkatkan semangat dan keterlibatan aktif anak-anak dalam isu-isu strategis yang berdampak pada kehidupan mereka. “Forum Anak adalah masa depan Kota Manado. Dengan pelatihan ini, mereka diharapkan menjadi generasi emas yang mampu menginspirasi dan membawa perubahan positif,” ujar Kristien A. Salindeho, SH., M.Si, Sekretaris Dinas PP-PA Manado.
Dengan pelatihan ini, Kota Manado semakin menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang ramah anak serta mendukung tercapainya visi Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030.(yulia)
