Media Gathering BPJS Kesehatan, Paparkan Program serta Diskusi Masalah Pelayanan

MONITOR Sulut – MCS Diluncurkannya MCS (Mobile Customer Service) merupakan gaya menjemput bola oleh BPJS kesehatan dan upaya mendekatkan layanan administrasi dan informasi Program JKN – KIS secara langsung di tengah-tengah masyarakat. Hal ini diungkapkan Asisten Deputi Bidang Perencanaan, Keuangan dan Manajemen Resiko Kepedulian BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Suluttenggomalut, Rudi Siahaan,
“Upaya jemput bola melalui MCS yang kita lakukan ini bertujuan, mendekatkan layanan administrasi Program JKN – KIS secara langsung di tengah-tengah masyarakat, baik di kecamatan maupun kelurahan ataupun di tempat keramaian lainnya. Sehingga target kita, masyarakat yang terkendala masalah akses dapat terlayani dengan kegiatan MCS yang menggunakan mobil keliling. Selain itu, berbagai informasi terkait program JKN – KIS semakin dipahami okeh peserta atau calon peserta JKN – KIS,” jelas Rudi seraya menambahkan BPJS Kesehatan pula sudah meluncurkan aplikasi Mobile JKN yang bisa di download di Play Store. Namun kami ingin memberikan pelayanan kepada Peserta JKN – KIS sampai ke daerah – daerah dengan harapan masyarakat menjadi sadar akan pentingnya jaminan kesehatan, termasuk mendapatkan informasi langsung dari masyarakat atau peserta JKN-KIS untuk perbaikan layanan Program JKN – KIS ke depan.


Ditambahkan Rudi, untuk layanan BPJS Kesehatan di wilayah kepulauan terus dilakukan dengan hadirnya layanan dari kantor cabang, ditambah lagi dengan layanan aplikasi Mobile JKN.
Sementara itu Kepala Cabang BPJS Kesehatan Manado, dr Prabowo MKes AAk saat membawakan materi membeberkan sejumlah program pelayanan kepada masyarakat termasuk iuran BPJS serta daftar penunggak yang memang sangat besar.
Prabowo MKes AAk mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan tim yang ditugaskan menghubungi langsung para peserta yang menunggak.
“Baik peserta yang menunggak di bawah 2 tahun atau lebih, kami mempunyai tim yang ditugaskan untuk menghubungi peserta JKN – KIS yang masih menunggak,” ucap Prabowo seraya menambahkan ini dilakukan mengingat mulai tanggal 1 Januari 2020 nanti, sebagaimana Perpres Nomor 75 tahun 2019 tentang Penyesuaian Iuran BPJS, akan mengalami kenaikan dan tentunya, kenaikan ini harus pula dibarengi dengan peningkatan layanan fasilitas kesehatan, pun antisipasi atas penunggakkan peserta program JKN – KIS.
Untuk diketahui, total peserta JKN-KIS di Sulut terhitung tanggal 1 Desember 2019 tercatat 2,659,778 peserta, dari 2,645,118 jumlah penduduk Sulut dengan jumlah tunggakan terbilang, cukup tinggi yang didominasi Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) sebesar 239,061 orang dengan nilai Rp132,934,742,741.
Sementara Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tondano, Doni Jembar Saefuddin, langkah yang dilakukan bagi para penunggak peserta program JKN – KIS di atas 2 tahun, yakni dengan mendatangi langsung dan menemui peserta program JKN- KIS di rumah-rumah oleh Tim, sebagaimana data alamat mereka masing-masing.
“Sedangkan peserta penunggak di bawah 2 tahun, bisa kita hubungi lewat telepon, untuk mengingatkan kewajiban mereka membayar iuran kepesertaan yang telah menunggak,” tandasnya
Langkah dan upaya BPJS Kesehatan dalam meminimalisir angka peserta penunggak iuran program JKN – KIS, akan terus dilakukan, sekaligus menyadarkan masyarakat betapa pentingnya program ini.
“Untuk itulah, maka peran rekan – rekan media, begitu penting dalam mengedukasi masyarakat terkait program JKN – KIS dan layanan BPJS Kesehatan, ” tandas Rudi Siahaan saat menutup kegiatan Media Gathering.
Kegiatan Media Gathering banyak berdiskusi serta berbagai masalah dibicarakan serta solusinya yang menghadirkan mitra BPJS Kesehatan yaitu dari Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut dan Kabupaten/Kota diakhiri dengan foto bersama Keluarga BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Suluttenggomalut, para wartawan dan undangan. (stv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *