Kadis PUPR “Angkat Bicara’ Terkait Pembongkaran Talud di Samping RS MMC

berita terbaru, Manado1820 Dilihat

MONITORSULUT,MANADO – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Manado, Jhon Suwuh, angkat bicara terkait pemberitaan pembongkaran talud anak sungai di kompleks gardu PLN disamping Rumah Sakit Umum (RSU) Manado Medical Center (MMC), yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Senin (4/4/2022) sore,
Menurutnya, sesuai dengan Kesepakatan bersama RS MMS, Dinas PUPR membongkar talud karena ada pelebaran anak sungai.
“Itu di bongkar karena akan di lakukan pelebaran anak sungai,sesuai kesepakatan bersama dengan pihak RS MMC, dan pihak RS MMC yang akan membuat pondasi tersebut”,ungkap Kadis Suwuh.

Namun menurut Kadis setelah dilaksanakan pemasangan pondasi talud, ternyata galian pondasinya tidak dalam , sehingga di lakukan pembongkaran dari Tim Teknis PUPR di situlah terjadi miskomunikasi antara pekerja dari MMC dengan Tim teknis PUPR

“Setelah dibongkar, disitulah terjadi mis komunikasi antara Tim Teknis PUPR dan pekerja dari RS MMC,tapi sudah di bicarakan dengan baik baik dan Pihak RS MMC akan segera memperbaikinya”,kata Kadis

Sementara itu, Wilson Ketua Lingkungan (ketling) setempat saat diwawancarai mengatakan, yang tidak pantas memberikan statement tidak usah berikan keterangan, apalagi menurut Ketling, keterangan yang diberikan tidak benar.

“Tadi diberitakan tiangnya miring, padahal tidak, dan sebelumnya antara pemerintah dan pihak RS MMC sudah ada kesepakatan saat melakukan rapat 2 minggu lalu. Jadi dari PUPR bongkar taludnya, dan dari Rumah Sakit yang bangun lagi,” kata Ketling.

Lebih lanjut Ketling Wilson menjelaskan, saat diperiksa tim analis dari Dinas PUPR, ternyata spek dari pondasi tidak sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan di lokasi sungai.

“Pondasinya tidak dalam, sehingga kalau ada pengerjaan disungai bisa-bisa pondasi roboh. Mungkin ada mis komunikasi sehingga pihak RS marah saat talud dibongkar,” katanya.

“Jadi untuk pemberitaanya, tolong jangan mengada-ada. Disebut gardunya roboh lah, buta-buta atau apalah, padahal tidak tahu cerita sebenarnya. Apalagi tadi disebut dibongkar dengan sembarangan, padahal pengerjaan itu dari pemerintah jadi tidak mungkin sembarangan,” pungkas Ketling Wilson.(kirey)