Jumlah Penderita Gizi Buruk di Boltim Turun Drastisb

MONITOR SULUT, Boltim – Angka penderita gizi buruk di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, tiap tahunnya terus ditekan, terbukti  tiga tahun terakhir jumlahnya mengalami penurunan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kabupaten Bolaang Mongondow Timur  (Boltim) Eko Rujadi Marsidi S.KM mengatakan, penurunan jumlah kasus gizi buruk, karena adanya keseriusan Dinkes dalam menangani penderita gizi buruk.

“Kami sangat seriusi masalah penanganan gizi buruk ini,”ujar Eko Marsidi

Kata dia, sejak tahun 2017 jumlah penderita kasus gizi buruk di Boltim dua orang, masuk 2018 tiga orang sedangkan 2019 turun jadi satu orang. “Biasanya penyakit ini menyerang anak-anak berumur 0-59 bulan. Gejala awal dapat dilihat dari adanya perubahan pada berat badan dan tinggi.”pungkasnya.

Selain itu, Dinkes juga seriusi cegah Stunting atau gizi kronis, dilakukan sejak masih dalam kandungan seperti pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian ASI Ekslusif dan rutin melakukan pemantauan pertumbuhan.

Dia berharap, masyarakat menjaga kebersihan diri dan lingkungan dan pemberian tablet Fe bagi remaja putri (12-18 tahun). “Penyakit ini bisa dicegah dengan bersih diri dan lingkungan serta pemberian tablet Fe bagi remaja putri (12-18
tahun).”ucapnya

Lanjutnya lagi, 5 pilar sanitasi untuk mencegah Stunting yakni pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, berhenti buang air besar sembarangan, cuci tangan mengunakan sabun,pengelolaan sampah rumah tangga serta pengelolaan limbah cair.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Kartini Djaman mengatakan, ada tiga wilayah yang terjadi gizi buruk yakni Kecamatan Modayag, Modayag Barat dan Tutuyan, “Kami berusaha gizi buruk dari tahun ke tahun tidak akan terjadi lagi,” ujar Kartini Djaman.

“Penanganan kasus ini harus dimulai dari mengidentifikasi penyakit penyertaan dari penderita dengan merawatnya, baik rawat jalan maupun rawat nginap.”tambahnya (IK)