MONITORSULUT——–Menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud mulai memperkuat langkah pengendalian harga pangan.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) bergerak cepat menangani gejolak harga yang kembali muncul menjelang hari besar keagamaan.
Wakil Bupati Talaud Anisya Bambungan menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah lokasi, terutama di wilayah terluar yang rawan lonjakan harga dan keterbatasan stok.
“Pelaksanaan GPM akan kami arahkan ke wilayah-wilayah yang lokasinya sulit dijangkau dari jalur distribusi utama. Karena itu, kami menggandeng Bank Indonesia Sulawesi Utara untuk memperkuat pelaksanaannya,” kata Bambungan dalam High Level Meeting TPID Talaud di Pantai Arangat, Jumat (14/11/2025).
Ia menilai GPM sebagai instrumen penting untuk menahan kenaikan harga, terutama beras, komoditas yang belakangan menjadi penyumbang inflasi utama di Talaud.
“Kami berharap pelaksanaan GPM bisa dipercepat mengingat Nataru sudah sangat dekat. Pemerintah akan memastikan ketersediaan pasokan agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut Joko Supratikto menegaskan dukungan penuh untuk distribusi pangan dalam GPM. BI, kata dia, juga tengah mendorong kerja sama antardaerah guna memastikan kelancaran suplai komoditas.
“Misalnya untuk sayur-mayur yang aksesnya cukup sulit di Talaud, kita bisa bermitra dengan Pemkab Minahasa Selatan. Sementara untuk pasokan cabai bisa dijalin kerja sama dengan Pemkab Minahasa bahkan hingga ke Provinsi Gorontalo,” jelasnya.
Joko menambahkan bahwa kolaborasi BI dan TPID Talaud bertujuan menjaga stok tetap tersedia sehingga harga pangan dapat terkendali menjelang masa puncak konsumsi.
“Kami berkomitmen mendukung kelancaran penyaluran kebutuhan masyarakat agar stabilitas harga tetap terjaga,” pungkasnya.
(Yulia*)







