Gubernur Yulius Selvanus Tegaskan, Sulut Harus Kompak, Jangan Biarkan Saya Jalan Sendiri

MONITORSULUT——–Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, menegaskan pentingnya soliditas dan kebersamaan seluruh elemen pemerintahan di Sulawesi Utara untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Hal itu disampaikannya saat melantik dua pejabat tinggi pratama yakni Pj. Sekprov Sulut Tahlis Gallang, S.I.P., M.M. dan Inspektur Daerah Provinsi Sulut Dr. Jemmy Stani Kumendong, M.Si., di Wisma Negara, Bumi Beringin, Manado, Rabu (17/7).

Dalam arahannya, Gubernur Yulius menyatakan bahwa kepemimpinan bukan perkara instan, melainkan hasil proses dan pengabdian. Ia juga menegaskan tidak ada “tebang pilih” dalam penempatan jabatan di lingkungan pemerintah provinsi.

“Kami memilih orang profesional, bukan karena suka atau tidak suka. Semua melalui tahapan, komitmen, dan kerja keras,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gubernur meminta seluruh kepala daerah, OPD, hingga jajaran Forkopimda untuk bersatu dalam satu komando.

“Saya tidak ingin berjalan sendiri. Forkopimda sudah kompak, dan saya bangga. Tapi seluruh OPD, bupati, dan wali kota juga harus satu irama. Jangan sibuk saling serang, mari kita fokus bekerja,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa program-program yang dijalankan saat ini merupakan warisan dari tahun anggaran sebelumnya. Sementara visi-misi gubernur dan wakil gubernur baru akan terimplementasi setelah perubahan anggaran dilakukan.

“Jangan salah paham. Jangan menyerang sebelum kami benar-benar mulai. Kami ingin bekerja, bukan sekadar aji mumpung,” kata Gubernur Yulius.

Gubernur juga menyoroti potensi besar Sulawesi Utara di sektor kelautan, tambang, dan perkebunan, yang menurutnya harus dikelola dengan semangat otonomi daerah yang sejati.

“Kekayaan alam kita akan sia-sia kalau kita tidak kompak. Jangan cuma jadi penonton, kita harus kendalikan daerah ini sendiri,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Gubernur Yulius mengajak seluruh elemen untuk meninggalkan konflik dan bekerja demi rakyat.

“Mari bergandengan tangan, jangan baku dendam. Fokus bekerja, karena rakyat menanti bukti, bukan janji,” pungkasnya.

(yulia pricilia**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *