MONITORSULUT—— Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, SE, menegaskan bahwa penerbitan obligasi daerah merupakan langkah yang realistis untuk menjawab tantangan keterbatasan anggaran daerah. Pandangan itu disampaikan dalam sarasehan bertema “Obligasi Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan dari Instrumen Investasi Publik” yang digelar Pemprov Sulut bersama MPR RI di Aula C.J. Rantung, Rabu (19/11).
Menurut Gubernur Yulius, beban fiskal yang dihadapi pemerintah daerah tidak bisa lagi hanya mengandalkan sumber pendanaan konvensional.
Skema obligasi daerah, kata dia, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan melalui instrumen investasi yang terukur.
“Partisipasi publik dalam bentuk investasi ini bukan hanya membantu pemerintah, tetapi juga membuka peluang bagi warga untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari proyek-proyek pembangunan,” ujar Gubernur.
Ia menilai obligasi daerah dapat mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur prioritas, terutama proyek yang selama ini terkendala keterbatasan anggaran. Dengan tata kelola yang transparan, Gubernur meyakini kepercayaan publik akan tumbuh dan mendukung keberhasilan penerbitan obligasi di daerah.
Gubernur Yulius juga menekankan bahwa Sulawesi Utara tengah membutuhkan skema pembiayaan yang lebih inovatif untuk mengimbangi pesatnya pengembangan sektor pariwisata dan konektivitas antarwilayah. Oleh sebab itu, daerah harus mulai membuka diri terhadap instrumen finansial modern seperti obligasi daerah.
“Kalau kita ingin bergerak lebih cepat, maka kita harus berani menggunakan perangkat pembiayaan yang lebih progresif. Yang penting tetap dalam koridor akuntabilitas dan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tandasnya.
Dengan dorongan tersebut, Pemprov Sulut disebut siap menjadi salah satu daerah yang paling siap untuk mengadopsi penerbitan obligasi daerah sebagai sarana percepatan pembangunan.
(Yulia)













