Gagalkan Penyelundupan Ayam Filipina, Lanal Tahuna Selamatkan Negara dari Kerugian Miliaran Rupiah

Sangihe985 Dilihat

MONITORSULUT,Sangihe- Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tahuna kembali membuktikan ketegasannya dalam menjaga kedaulatan laut di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina. Dalam dua operasi terpisah yang berlangsung pada hari yang sama, Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) Lanal Tahuna berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ratusan ekor ayam ras asal Filipina di Perairan Sangihe, Sulawesi Utara.

Keberhasilan operasi ini diumumkan dalam konferensi pers yang digelar di Markas Komando Lanal Tahuna, Kamis (3/7/2025), dipimpin langsung oleh Komandan Lanal Tahuna, Letkol Laut (P) Hadi Subandi.

Penangkapan pertama terjadi pada Sabtu, 7 Juni 2025 pukul 05.30 WITA, saat Tim SFQR melakukan patroli rutin di perairan perbatasan. Berdasarkan informasi intelijen, tim mendeteksi sebuah pumpboat mencurigakan yang berasal dari Filipina dan langsung melakukan pengejaran menggunakan kapal cepat Rigid Buoyancy Boat (RBB).

Setelah berhasil dihentikan, kapal tanpa nama tersebut ternyata mengangkut 227 ekor ayam ras Filipina, 20 botol minuman keras, serta 1 karung obat ayam dengan nilai ekonomi diperkirakan mencapai Rp 2,28 miliar. Dua anak buah kapal (ABK) berhasil diamankan.

Tak berhenti di situ, pada malam harinya sekitar pukul 21.30 WITA, tim kembali menemukan kapal mencurigakan lainnya. Setelah dilakukan pengejaran, kapal kedua yang juga tidak memiliki dokumen resmi berhasil ditangkap. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 345 ekor ayam ras Filipina, obat-obatan hewan, serta pakan ayam. Tiga ABK dan satu penumpang dengan tujuan Manado turut diamankan. Kali ini, potensi kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 3 miliar.

Seluruh ayam ras ilegal yang disita dalam dua operasi tersebut langsung dimusnahkan. Hal ini merujuk pada Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, di mana hewan asal luar negeri tanpa dokumen sah dikategorikan sebagai media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK).

“Pemusnahan ini adalah bentuk nyata komitmen TNI AL dalam mencegah penyebaran penyakit hewan berbahaya serta sebagai bagian dari tindakan hukum terhadap aktivitas ilegal lintas batas,” jelas Letkol Laut (P) Hadi Subandi dalam keterangannya.

Komandan Lanal Tahuna juga menegaskan, bahwa operasi ini merupakan bagian dari implementasi Perintah Harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang menekankan pentingnya kesiapsiagaan prajurit TNI AL dalam menghadapi berbagai ancaman maritim.

“Prajurit TNI AL selalu siaga menjaga setiap jengkal wilayah laut Indonesia, terutama di daerah perbatasan seperti Kepulauan Sangihe, dari upaya penyelundupan dan ancaman lainnya,” tegasnya.

Lebih dari sekadar tindakan penindakan, keberhasilan ini dinilai sebagai bagian penting dalam menjaga stabilitas keamanan laut di wilayah perbatasan. Lanal Tahuna berkomitmen akan terus meningkatkan intensitas patroli dan pengawasan terhadap jalur-jalur laut yang rawan penyelundupan.

“Operasi ini bukan hanya menyelamatkan negara dari potensi kerugian miliaran rupiah, tapi juga mencerminkan tekad kami dalam menjaga keamanan laut yang kondusif,” tutup Komandan Lanal.

Aksi cepat dan responsif dari Lanal Tahuna ini semakin mempertegas bahwa perairan perbatasan Indonesia bukanlah wilayah bebas untuk aktivitas ilegal. Di bawah komando Letkol Laut (P) Hadi Subandi, Lanal Tahuna terus menjadi garda terdepan pertahanan maritim nasional di kawasan utara Sulawesi. (Moy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *