MONITORSULUT,MANADO —–Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Daerah Pemilihan Sulawesi Utara, DR. Maya Rumantir, MA., Ph.D., menggelar kegiatan penyerapan aspirasi masyarakat dengan tema “Penguatan Wewenang MPR RI”, yang berlangsung di Kantor DPD RI Perwakilan Sulut, Kamis (24/4).
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan lintas agama, lintas organisasi, dan lintas generasi. Hadir di antaranya perwakilan dari organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, mahasiswa, siswa SMA/SMK, hingga pelaku UMKM.
Peserta yang hadir antara lain:
PW. IPNU Provinsi Sulawesi Utara
PW. IPPNU Provinsi Sulawesi Utara
PC. PMII Kota Manado
Pemuda Gereja Katolik Raja Damai Tikala
PW. GP. Ansor Provinsi Sulut
Satkorwil Banser Provinsi Sulut
Pemuda Hindu Provinsi Sulut
Pemuda Konghucu Provinsi Sulut
Pemuda GPDI Provinsi Sulut
OSIS SMA Negeri 1 Manado
OSIS SMA Prisma Manado
OSIS SMK Negeri 3 Manado
OSIS SMK Provinsi Sulut
OSIS SMA Negeri 7 Manado
OSIS SMAN Model Manado
Orang Muda Katolik Provinsi Sulut
PW. Fatayat NU Provinsi Sulut
Direktur Pemuda Advent Provinsi Sulut
OSIS SMK Negeri 1 Manado
Remaja Masjid Miftahul Jannah Ternate Baru
Pemuda KGPM Immanuel Tikala Baru
PW. Pemuda SII Provinsi Sulut
Fakultas Hukum Universitas De La Salle Manado
Lembaga Pengawas Supremasi Hukum Republik Indonesia Sulut (LPSH-RI)
Komisi Remaja GMIM Buntong
Dalam sambutannya, DR. Maya menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam proses kebangsaan, terutama dalam memahami fungsi dan peran MPR RI sebagai lembaga pemersatu bangsa.
“Penguatan wewenang MPR RI harus lahir dari suara rakyat, bukan hanya dari ruang rapat elit. Karena itu, saya hadir di sini untuk mendengar langsung dari masyarakat Sulawesi Utara,” ujar DR. Maya Rumantir.
Diskusi yang berlangsung hangat ini dimoderatori oleh Staf Khusus DR. Maya, Bapak Jaber Lasadu, SE.
Salah satu narasumber yang turut memberikan pemaparan adalah tokoh muda Dr ir Charles R Ngangi,MS, yang menyoroti pentingnya MPR sebagai pilar utama dalam menjaga konstitusi dan semangat kebangsaan.
Selama kegiatan, sejumlah aspirasi dan masukan dari peserta dicatat secara langsung sebagai bahan pertimbangan yang akan dibawa ke tingkat nasional. Mulai dari pentingnya pendidikan wawasan kebangsaan di sekolah, hingga perlunya penyederhanaan informasi konstitusi bagi generasi muda.
Kegiatan ditutup dengan penuh semangat lewat penampilan lagu “Satu Dalam Kasih” dan “Indonesia Bersinar”, dua karya ciptaan DR. Maya Rumantir sendiri.
Lagu-lagu tersebut menggugah semangat kebangsaan para peserta dan memberikan pesan persatuan di tengah keberagaman.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang acara. Mereka merasa terlibat langsung dalam proses kenegaraan dan menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini terus digelar untuk membuka ruang dialog antara rakyat dan wakilnya di parlemen.
(yulia pricilia)