MONITORSULUT,Boltim–Hingga kini di Kabupaten Boltim baru 16 Desa melakukan pencairan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap dua. Demikian Penyampaian Kabid Pemdes Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Boltim, Fitra Damopolii.S.Ip, Jumat (9/9/19) sore tadi.
Kata dia, total Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) 2019 telah dicairkan baru sebesar Rp 36 miliar. “Penyebabnya, karena pemdes lambat kasi masuk laporan ke Badan Keuangan.”terang Fitra.
Ia mengakui, hal ini menjadi kendala pengimputan laporan konsolidasi Online Moniyoring System Perbendaharaan Anggaran Negara (OMSPAN). “Meski begitu serapan anggaran dari Kasda ke Rekdes sudah 100 persen. Tapi ini juga menjadi kendala pencaiaran anggaran desa tahap 3,”jelas Fitra.
Namun, terkait itu pihak Pemda melalui Wabub Drs.Rusdi Gumalangit bersama Penjabat Sekda Oscar Manoppo.SE.MM, pagi tadi melalui rakor dan evaluasi DD,ADD 2019 telah mendesak pihak Pemdes se Boltim untuk percepat laporan keuangan mereka. “Batasnya rabu depan laporan sudah harus masuk ke keuangan. Kami berharap desa percepat agar pencaiaran tahap tiga cepat direalisasi.”ujarnya.
“Pokoknya jika pelaporan lewat rabu depan,maka pemda tak mau tau lagi sehingga silahkan desa mengurusnya di pusat.
Karena selama ini kami selalu menghimbau mengingatkan pemdes tapi selalu diabaikan.”pungkasnya.
Fitra juga menambahkan, sebenar jika sejak agustus lalu laporan keuangan desa telah masuk semua ke badan keuangan, pasti anggaran desa tahap tiga sudah bisa dimanfaatkan.
“Konsekuenisinya jika silpa DD melebihi 30 persen tak diserap oleh pemdes, maka pemerintah pusat akan kurangi DD tahun depan itu sebesar 30 persen.”tutupnya (IK)