MONITOR SULUT, MANADO – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Deysie Lumowa, didampingi salah satu kabid dan seorang kepala sekolah, jumat (17/2) sore tadi, hadiri undangan dari DPRD Kota Manado khususnya Komisi D.
Menanggapi berbagai kicauan terkait Full Day School, Lumowa jelaskan bahwa kebijakan itu merupakan langka awal untuk maju.
“Didaerah lain Full Day School atau 8 jam di sekolah sudah diterapkan, kalau Kota Manado begini terus, kapan mau maju ?” tandas mantan Kepala Sekolah SMA N 1 Manado itu.
Ia menambahkan bahwa untuk sekarang di Kota Manado masih akan dilakukan proses uji coba, dengan begitu dapat dilihat sejauh mana kebijakan tersebut bisa diterapkan. Bahkan, ia menegaskan bahwa sebelum mengadakan uji coba, pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait hal tersebut kepada para kepala sekolah, untuk kemudian diteruskan kepada para orang tua murid.
“Sebelumnya saya sudah mensosialisasikan hal ini dengan kepala-kepala sekolah. saya katakan kalau mau terapkan hal ini, buat dulu komitmen dengan orang tua murid” tanda Kadis Cantik ini, sembari menambahkan bahwa dalam sosialisasi tersebut dirinya tidak pernah melakukan pemaksaan.
Adapun dengan adanya kebijakan 8 jam disekolah, pihaknya menilai bahwa hal tersebut sangat baik, karena dapat lebih memudahkan baik itu siswa maupun orang tua.
“sebenarnya dengan adanya 8 jam disekolah, anak-anak dapat lebih dimudahkan. Contohnya. tugas rumah dapat langsung diselesaikan bersama-sama disekolah dan ketika weekend mereka dapat lebih menikmati. Selain itu, orang tua murid yang biasanya bekerja juga dapat lebih tenang karena anak mereka berada disekolah” kunci Lumowa. (Angel)
