Bupati Sangihe Dorong Penyusunan KLHS RPJMD Berbasis Data dan Berkelanjutan

Sangihe805 Dilihat

MONITORSULUT,Sangihe- Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, resmi membuka Konsultasi Publik II Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Jumat (9/5/2025). Agenda ini membahas skenario pembangunan berkelanjutan yang relevan dengan kondisi dan tantangan aktual di daerah.

Kegiatan yang berlangsung di ruang kerja Bupati ini menjadi bagian penting dari proses penyusunan dokumen strategis daerah. Dalam sambutannya, Bupati Michael menekankan bahwa KLHS harus disusun secara akurat, berbasis data terbaru, dan mencerminkan situasi riil di lapangan. Ia menegaskan pentingnya percepatan penyusunan tanpa mengabaikan kualitas substansi.

“Saya berharap dokumen ini dapat menjadi acuan yang kuat dalam mengarahkan pembangunan Sangihe yang berkelanjutan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, baik secara langsung maupun daring,” ujar Michael.

Salah satu tenaga ahli dalam sesi pemaparan mengidentifikasi sejumlah isu strategis dari dokumen RPJMD, seperti penurunan kualitas lingkungan, tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, ancaman bencana serta perubahan iklim, keterbatasan infrastruktur, rendahnya produktivitas ekonomi, hingga lemahnya tata kelola dan penegakan hukum.

Dokumen Kajian Penguatan (KP) juga menyoroti berbagai isu krusial, termasuk degradasi ekosistem pesisir, pengelolaan air, perubahan iklim, masalah sampah dan limbah, kerusakan hutan, serta risiko bencana dan eksploitasi sumber daya alam. Ketahanan pangan dan alih fungsi lahan menjadi perhatian utama dalam konteks keberlanjutan jangka panjang.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Sangihe, Asisten II Setda, pimpinan OPD, Staf Khusus Bupati, tokoh masyarakat, pemerhati lingkungan, dan undangan lainnya secara langsung maupun virtual.

Konsultasi Publik II ini menjadi momentum strategis untuk menyelaraskan visi pembangunan Sangihe dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. (Moy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *