MONITORSULUT,MANADO —–Di tengah riuh tawa dan wajah polos anak-anak PAUD, sosok Bunda PAUD Sulawesi Utara, Ny. Anik Yulius Selvanus, tampak menyatu dalam kehangatan. Senin (13/10/2025), istri Gubernur Sulut yang juga Ketua TP-PKK ini menyusuri tiga lembaga PAUD TK Happy Land Manado, TK Happy Holly Kids Tomohon, dan TK Upus Ni Mama Minahasa,bukan sekadar untuk melihat, tetapi untuk menyentuh langsung dunia anak-anak.
Namun, yang menarik dari kunjungan ini bukan hanya interaksi Bunda Anik dengan para siswa, melainkan pesan kuat yang ia bawa: pendidikan karakter tidak berhenti di sekolah.
“Percuma mereka disekolahkan di tempat yang bagus, tapi tidak dilanjutkan pendidikan di rumah. Padahal di rumah inilah dasar dari segalanya,” ujarnya dengan nada lembut namun tegas di hadapan para orang tua di TK Upus Ni Mama.
Pesan itu menggema sebagai pengingat bagi para orang tua, bahwa peran mereka tak tergantikan dalam membentuk karakter anak. Menurut Bunda Anik, usia 0–6 tahun adalah masa emas di mana setiap kata, sikap, dan kasih sayang dari orang tua akan menjadi pondasi kepribadian anak di masa depan.
Dalam kesempatan itu, ia juga meninjau penerapan program Menu Bergizi Seimbang (MBG) di setiap sekolah. Ia memuji komitmen guru dan pengelola PAUD dalam menjaga kualitas gizi anak-anak.
“Komposisi menu sudah baik dan kualitasnya terjaga. Ini penting agar anak-anak belajar mengenal gizi seimbang sejak dini,” tuturnya.
Bunda Anik mengapresiasi tenaga pendidik PAUD yang telah menunjukkan profesionalitas dan dedikasi tinggi. Namun ia kembali menekankan bahwa pendidikan sejati adalah kolaborasi antara guru dan orang tua.
“Anak-anak kita adalah dasar Indonesia yang berkualitas. Di tangan kita bersama, mereka akan tumbuh menjadi generasi unggul, beriman, dan berkarakter,” ucapnya penuh optimisme.
rumah adalah sekolah pertama, dan orang tua adalah guru pertama bagi setiap anak. Melalui sentuhan kasih, perhatian, dan keteladanan, Sulawesi Utara tengah menanam benih generasi emas anak-anak yang kelak akan membawa bangsa ini melangkah lebih jauh ke masa depan.
(yulia pricilia *)