MONITORSULUT——– Suara peluit panjang menandai bukan hanya berakhirnya turnamen sepak bola antarinstansi Piala Wali Kota Bitung 2025, tetapi juga keberhasilan sebuah ikhtiar membangun jembatan silaturahmi di tengah kesibukan lintas sektor.
Turnamen ini menjadi panggung nyata bagaimana sinergi, semangat fair play, dan solidaritas bisa hadir dalam balutan kompetisi olahraga.
Wali Kota Bitung Hengky Honandar ,Jumat (20/06), secara resmi menutup kegiatan yang telah menyatukan puluhan instansi dalam satu tujuan, memperkuat harmonisasi kerja demi kemajuan kota Birung .
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim, bukan hanya kepada mereka yang meraih gelar juara, tetapi kepada semua peserta yang menjunjung tinggi sportivitas dan persaudaraan.
“Turnamen ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana kita membangun komunikasi dan keakraban lintas lembaga. Inilah wajah Bitung yang kita banggakan, bersatu dalam keberagaman, kuat dalam kebersamaan,” ungkap Wali Kota dengan penuh semangat.
Lebih dari itu, menurut Walikota Honandar, perhelatan ini menjadi ajang refleksi bahwa nilai-nilai sportifitas sejatinya bisa dan perlu diterapkan dalam setiap aspek kehidupan , mulai dari dunia kerja, organisasi, hingga masyarakat. Dalam atmosfer yang penuh semangat dan bersahabat, turnamen ini turut menyampaikan pesan bahwa kolaborasi adalah fondasi utama menuju kota yang lebih maju dan berdaya saing tinggi.
“Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh panitia, wasit, tim medis, aparat keamanan, dan semua pihak yang telah bekerja di balik layar demi terselenggaranya kegiatan ini dengan aman dan lancar”,kata Walikota.
Turnamen ini resmi ditutup namun semangatnya diharapkan tetap hidup dalam interaksi keseharian para aparatur dan warga Kota Bitung.
“Harmonisasi menuju Bitung Maju, bukan lagi sekadar slogan, melainkan semangat yang terus bergema dari lapangan hijau ke ruang-ruang kerja, dan dari sana menuju masa depan yang lebih kuat dan bersatu, Salam olahraga, dari Bitung untuk Indonesia”, Tutup Walikota .
(yulia pricilia)