MONITORSULUT —-Wakil Wali Kota Bitung, Randito Maringka, selaku Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kota Bitung, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menekan angka stunting di Kota Bitung. Ia mengingatkan bahwa upaya penanganan tidak boleh berhenti hanya pada rapat koordinasi, melainkan harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata di lapangan.
“Penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, perlu berkolaborasi agar hasilnya benar-benar terasa bagi keluarga penerima manfaat,” ujar Randito dalam arahannya dalam rapat koordinasi TP3S, Rabu (12/11) di lantai 4 Kantor Pemkot Bitung.
Randito juga menyoroti pentingnya penguatan data dan verifikasi lapangan yang menjadi dasar intervensi pemerintah. Menurutnya, data yang akurat akan memudahkan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Bappelitbang untuk menjalankan peran sesuai kewenangan masing-masing.
Setidaknya ada poin poin penting yang menjadi fokus dalam penguatan data stunting di Bitung, yaitu Validasi data keluarga berisiko stunting,Sinkronisasi data antar-OPD, Pelatihan bagi verifikator di tingkat kelurahan, Monitoring berkala terhadap penerima manfaat, Evaluasi hasil intervensi agar tidak tumpang tindih.
Selain itu, Randito juga meminta agar laporan jumlah penerima manfaat program penurunan stunting diperbarui secara berkala agar dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
“Jangan hanya sekadar rapat atau seremonial. Kita harus memastikan ada tindak lanjut yang jelas dari setiap pembahasan, sehingga hasilnya bisa dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Wawali Randitopun berharap mempercepat penurunan angka stunting di Kota Bitung sekaligus memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan generasi yang sehat dan produktif.
(yulia)







