MONITOR Sulut – Pandemi belum berakhir sehingga masyarakat wajib untuk mendengar himbauan pemerintah, buktinya Tren penularan Corona Virus Disease atau Covid-19 di Sulut terus mengalami kenaikan. Data kurva RO atau indeks penularan di daerah ini mencapai 2,5 dan merupakan angka tertinggi di Indonesia. R0 adalah indeks penularan virus corona. Jika RO kurang dari satu, maka rata-rata orang yang terinfeksi akan menularkan kurang dari 1 orang. Sebaliknya, apabila RO di atas satu maka masih ada penyebaran virus corona.
Tingginya indeks penularan Covid-19 di Sulut disebabkan penjangkitan berantai baik pada transmisi lokal maupun klaster, sebagaimana yang disampaikan berulangkali oleh Gugus Tugas Covid-19 di daerah ini.
Wakil Gubernur Sulut Drs Steven OE Kandouw menyatakan, tingginya indeks penularan Covid-19 (berdasarkan RO 2,5) ini, maka Sulut menjadi daerah tertinggi penularan Covid-19 di Indonesia.
“Sulut juara tingkat penyebarannya,” tandas Wagub Kandouw kepada sejumlah wartawan di Kantor Gubernur Sulut, Selasa (02/06/2020) siang.
Dari data yang dihimpun Gugus Tugas menyebutkan bahwa Manado menjadi daerah terbanyak kasus positif Covid-19 di Sulut. Sementara data resmi Pemerintah Kota Manado per 2 Juni 2020 pukul 00.20 WITA tertera angka positif Covid-19 di Ibukota Provinsi Sulut ini sebanyak 222 kasus, dengan perincian 176 pasien aktif sedang dirawat, 20 orang sembuh dan 26 orang meninggal.
Sedangkan data kasus positif Covid-19 secara akumulatif di Provinsi Sulut per 01 Juni 2020 tertera 339 kasus dengan perincian 250 pasien aktif sedang dirawat, 52 orang sembuh dan 37 orang meninggal.
Lanjut Kandouw, terkait hal ini menjadi tanda awas bagi warga Sulut, khususnya Manado untuk lebih disiplin mengikuti protokol kesehatan Covid-19 dan mematuhi imbauan pemerintah.
Berdasarkan Arahan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wagub Kandouw pun menegaskan Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sulut diminta membantu Pemkot Manado untuk dapat menangani penyebaran virus corona di Manado, sehingga dapat menurun.
“Kita full support, satgas bantu khusus Manado dengan cara melakukan rapid test. Semua kita kerahkan untuk tekan laju penyebaran Covid-19 di Manado secara gotong royong,” tegas Wagub Kandouw.
Selain itu, pemerintah akan mempertegas dan memperketat penerapan kebijakan social distancing dan physical distancing di Manado dengan melibatkan petugas gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi dan Kota Manado, yang turut dibantu Polri dan TNI.
“Bagi pelanggar kalau perlu diberikan punishment. Itu sesuai dengan Undang-Undang Covid-19,” tuturnya, seraya menambahkan para Kepala Lingkungan di Manado ikut dilibatkan guna membantu Satgas Gugus Tugas di lapangan mendata home by home warga yang diduga terkontak dengan pasien Covid-19. (Stv)