Adanya vidoe viral yang membawa nama orang nomor 2 di Sulut ini, ternyata murni bantuan selaku ketua Komda Lansia dan tidak terkait dengan Pilkada, namun lokasinya memang di Kabupaten Minahasa.
Dikatakan Wagub Sulut Steven Kandouw, bantuan kepada lansia murni bantuan sebagai ketua Komda Lansia, tidak ada money politik karena hanya berusia 60 dan 70 tahun yang diberikan.
“Saya Ketua Lansia Sulut, dan itu hanya untuk yang umur 60 tahun dan kemudian 70 tahun. Padahal yang hadir seribu orang lansia dan kalau mau money politik semua saya kasih. Dan itu tugas Ketua Komda Lansia Sulut.” tandas Wagub Kandouw seraya menambahkan justru kita sedih karena masih banyak lansia yang tua, tapi tidak bisa dibantu.
Sementara itu Kabag Humas Pemprov Sulut Christ Iroth menyatakan acara lansia intinya adalah silahturahmi Pemprov Sulut dengan masyarakat desa Tateli Raya dan juga pemberian bantuan dalam rangga merealisasikan program ODSK (Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan).
“Saat itu banyak masyarakat Tateli Raya yang hadir dan didalamnya ada para Lansia. Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O.E. Kandouw yang juga adalah Ketua Lansia Provinsi Sulut, tergerak melihat semangat para Lansia yang hadir pada waktu itu sehingga Beliau memberikan bantuan Pribadi kepada para lansia. Apakah itu salah..? Jangan terlalu mengkait-kaitkan hal ini dengan politik. Jangan kwa salalu ba pikir negative sabantar somo jadi sama dengan berita kusu-kusu yang endingnya yang bersangkutan masuk penjara,” tandas Iroth.
Iroth mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk lebih bijak menyikapi berita-berita seperti ini.
“Saya yakin masyarakat sulut semuanya hebat-hebat dalam mengkaji pemberitaan. Mari sama-sama torang perangi berita-berita yang dapat memecah kesatuan dan persatuan masyarakat sulut,” ungkapnya. (stv)
