Wagub ; Bamagnas Jadi Mitra Strategis Pemprov Sulut Untuk Bangun SDM Toleran dan Berkarakter

MONITORSULUT,MANADO  Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Victor Mailangkay, menegaskan bahwa keberagaman dan perbedaan keyakinan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang perlu dirawat bersama dengan semangat kasih, saling menghormati, dan kerja sama lintas iman.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Pelantikan Pengurus DPW Badan Musyawarah Antara Gereja Nasional (Bamagnas) Sulut dan Penerima Mandat Pengurus DPD Bamagnas Kabupaten/Kota se-Sulut, di Aula Mapalus Kantor Gubernur, Kamis (16/10/2025).

Dalam sambutannya, Wagub menilai Bamagnas memiliki peran strategis bukan hanya sebagai wadah musyawarah antar gereja, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai moral dan perekat toleransi di tengah masyarakat majemuk Sulawesi Utara.

“Bamagnas bukan sekadar forum keagamaan, tetapi mitra penting pemerintah dalam menjaga moralitas sosial, kebersamaan, dan harmoni antarumat beragama,” ujar Mailangkay.

Ia menambahkan, tema “Bersatu Rukun Menuju Sulut yang Sejahtera dan Berkesinambungan” sejalan dengan visi pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan.

“Sulawesi Utara dikenal luas sebagai laboratorium kerukunan di Indonesia. Julukan ini bukan semboyan, tapi hasil nyata dari komitmen semua pihak, termasuk Bamagnas, yang selalu berada di garis depan menjaga harmoni dan persaudaraan sejati,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wagub menekankan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) tidak hanya menyoal kecerdasan intelektual, melainkan juga pembentukan moral dan spiritual. Dalam konteks itu, Bamagnas diharapkan berperan aktif memperkuat karakter masyarakat yang beriman, toleran, dan cinta damai.

“Pemprov Sulut terus berkomitmen membangun SDM unggul, berkarakter, dan berdaya saing. Kami percaya Bamagnas dapat menjadi mitra strategis dalam mewujudkan masyarakat yang religius dan berakhlak mulia,” tandasnya.

Mengakhiri sambutannya, Wagub menyampaikan selamat kepada para pengurus Bamagnas yang baru dilantik.

“Kiranya amanat ini menjadi panggilan pelayanan yang dijalankan dengan ketulusan, integritas, dan semangat pengabdian bagi kemuliaan nama Tuhan,” pungkasnya.

(yulia pricilia)