VinFast Indonesia Hadirkan Arah Baru Mobilitas Hijau Lewat Skema Langganan Baterai

berita terbaru, Nasional27211 Dilihat

MONITORSULUT—— Di tengah ketatnya persaingan harga kendaraan listrik (EV) global, kehadiran VinFast Indonesia menandai babak baru dalam transisi menuju mobilitas berkelanjutan. Bukan sekadar memperkenalkan produk, perusahaan otomotif asal Vietnam ini membawa konsep baru dalam kepemilikan kendaraan listrik: model langganan baterai, sebuah skema yang dinilai mampu menjembatani kesenjangan antara impian dan kenyataan masyarakat Indonesia untuk memiliki mobil listrik.

Pemerintah Indonesia tengah mendorong percepatan elektrifikasi kendaraan dengan target ambisius: 600 ribu unit EV roda empat diproduksi setiap tahun pada 2030. Namun, di lapangan, adopsi kendaraan listrik masih dihadang oleh sejumlah faktor klasik — harga yang tinggi, infrastruktur pengisian daya yang belum merata, dan kekhawatiran publik terhadap daya tahan serta biaya perawatan baterai.

Melihat situasi itu, VinFast Indonesia menawarkan pendekatan yang berorientasi pada solusi jangka panjang. Melalui model berlangganan baterai, perusahaan mengubah cara masyarakat memandang kepemilikan kendaraan listrik—dari yang semula mahal dan berisiko menjadi lebih terjangkau, fleksibel, dan bebas kekhawatiran.

“Kami tidak hanya menjual kendaraan, tetapi menghadirkan ketenangan pikiran bagi konsumen. Model langganan baterai adalah wujud komitmen kami untuk membuat kendaraan listrik dapat dijangkau oleh lebih banyak orang,” ujar Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia.

Menghapus Kekhawatiran Utama Konsumen

Bagi banyak calon pengguna EV, baterai menjadi faktor penentu keputusan pembelian. Selain menyumbang hingga 40 persen dari total harga mobil, komponen ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang umur pakai dan biaya penggantian yang tinggi.

Skema berlangganan yang diperkenalkan VinFast menjawab langsung persoalan itu. Melalui model ini, konsumen cukup membeli mobil dengan harga lebih rendah, sementara baterai disewa dengan biaya bulanan terjangkau — Rp905 ribu untuk VF 7 Eco dan Rp1,03 juta untuk VF 7 Plus AWD.

Keuntungan lainnya, tanggung jawab perawatan dan risiko penurunan performa baterai sepenuhnya ditanggung oleh produsen. VinFast bahkan memberikan jaminan seumur hidup serta penggantian gratis jika kapasitas baterai turun di bawah 70 persen.

Langkah ini bukan hanya mengurangi beban finansial di awal, tetapi juga memperkuat kepercayaan konsumen terhadap keandalan teknologi kendaraan listrik.

Menjadikan EV Lebih Inklusif

Dalam konteks sosial-ekonomi, skema langganan baterai membuka peluang baru bagi masyarakat kelas menengah untuk ikut dalam gerakan transisi hijau. Jika sebelumnya mobil listrik identik dengan kemewahan, kini aksesnya menjadi lebih luas berkat model pembayaran yang ringan dan berkelanjutan.

Pendekatan ini sejalan dengan semangat tema besar “VinFast – EV for Everyone”, di mana mobilitas hijau tidak hanya menjadi milik segelintir kalangan, tetapi solusi yang bisa diakses banyak orang.

“Filosofi kami sederhana: setiap orang berhak menikmati manfaat mobilitas bersih tanpa harus terbebani biaya besar di awal,” tambah Kariyanto.

Selain keuntungan finansial, sistem langganan juga berpotensi menciptakan ekonomi sirkular baru di sektor otomotif. Dengan kontrol penuh terhadap baterai, VinFast dapat memastikan daur ulang dan pengelolaan limbah secara bertanggung jawab, mendukung agenda lingkungan yang lebih luas.

Lebih dari Sekadar Kendaraan

Model VF 7, produk terbaru yang dipasarkan VinFast di Indonesia, menjadi simbol nyata arah baru industri EV. Desainnya yang futuristik karya Torino Design Italia memadukan gaya dan performa, dengan jarak tempuh hingga 471 km untuk varian Plus.

Namun, nilai utama VF 7 bukan hanya terletak pada spesifikasi teknis, melainkan pada ekosistem yang melingkupinya. VinFast mengintegrasikan teknologi over-the-air update (OTA), jaringan pengisian daya gratis V-GREEN, serta layanan purna jual yang adaptif terhadap kebutuhan pengguna.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa percepatan adopsi kendaraan listrik tidak cukup hanya mengandalkan teknologi, melainkan harus membangun pengalaman kepemilikan yang menyeluruh—mulai dari kemudahan pembelian hingga layanan purna jual yang transparan.

Menatap Masa Depan Mobilitas Hijau

Tantangan infrastruktur memang belum sepenuhnya teratasi. Namun, dengan inovasi model bisnis dan dukungan regulasi yang terus berkembang, masa depan kendaraan listrik di Indonesia kian cerah.

Strategi VinFast yang menempatkan konsumen sebagai pusat transformasi menunjukkan perubahan paradigma penting di industri otomotif: dari menjual produk menjadi membangun ekosistem berkelanjutan.

Dengan pendekatan seperti ini, VinFast tidak hanya menjadi pemain baru di pasar kendaraan listrik Indonesia, tetapi juga katalisator yang mempercepat langkah bangsa menuju era transportasi bersih dan inklusif.

Penutup

Model langganan baterai bukan sekadar strategi pemasaran—ia merupakan bentuk konkret dari demokratisasi teknologi ramah lingkungan. Di tangan VinFast, transisi hijau bukan lagi sekadar wacana global, melainkan langkah nyata yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Indonesia.

Melalui filosofi “EV for Everyone”, VinFast menegaskan bahwa masa depan mobilitas hijau tidak hanya soal kendaraan, tetapi tentang membangun kepercayaan, aksesibilitas, dan keberlanjutan bagi semua.

(Yulia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *