MONITORSULUT,Boltim–Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Boltim dibawah kepemimpinan Nyonya Nursiwin Landjar Dunggio. S.AP, menggelar penyuluhan Pola Asuh Anak Remaja (PAAR) tingkat Kabupaten. Kamis (22/8) bertempat di ruang rapat TP PKK Boltim Desa Togid.
Melalui kesempatan itu Ketua TP PKK Boltim, Ny Nursiwin Yunus Dunggio, mengapresiasi para peserta utusan dari setiap pokja PKK tingkat Kecamatan dan desa telah turut hadir pada kegiatan tersebut.
Menurut Istri Bupati Sehan Landjar itu, pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawah dampak pola pengasuhan orang tua terhadap anak. Orang tua kini mengalami kegelisahan lantaran tak mampu memberikan pengasuhan terhadap anak.
“Sesuai penelitian komisi perlindungan anak indonesia, menunjukkan hanya 25 persen orang tua mengetahui pola pengasuhan anak.”terangnya.
Lanjutnya, ketidakmampuan orang tua mengasuh anak itu akan berdampak negatif terhadap perkembangan dan pertumbuhan mereka. “Akibat ketidakmampuan orang tua, ditandai dengan pengasuhan anak disertai dengan kekerasan fisik,mental, seksual dan penelantaran. Nah hal inilah yang menghambat tumbuh kembang anak.”jelasnya.
Hasil pengalaman dirinya lanjut Dunggio, banyak dari orang tua khususnya ibu, itu memberikan handphone kepada anak diumur 8 tahun keatas, mulai dari desa togid sampai desa tutuyan.
“Penggunaan handphone berlebihan oleh anak akan menimbulkan dampak yang negatif. Jika kita sayang anak jangan memberikan handphone, karena jika luput dari pantauan anak-anak bisa mengakses vidio berkonten porno dan youtube yang berkonten porno.”jelasnya.
“Seharusnya anak-anak dikasih belajar membaca kitab suci Al quran.”harap Caleg PAN dapil Bolmong terpilih di DPRD Provinsi itu.
Pokja 1 TP PKK Provinsi, Ir Since Worang Rantung menambahkan, pengurus PKK Boltim harus mengisi papan data setiap kegaiatan pokja. “Setiap kegiatan dicatat dalam buku kegiatan pokja TP PKK Boltim. Itu diirekap untuk dimasukkan pada papan data agar progres kegiatan diketahui.”ungkapnya
Pola Asuh Anak Remaja (PAAR) kata Since merupakan, program prioritas nasional, “Ini bahkan Pak Presiden Jokowi menekankan kualitas SDM. Jadi keluarga yakni ibu selaku pendidik utama harus mendidik anak sejak masih dalam kandungan.”Lanjutnya.
“Sasaran PKK adalah keluarga, penghayatan pengamalan pancasila dan gotong royong. Program ini semua masuk dalam setiap pokja PKK.”pungkasnya (IK)
