Tanamkan Nilai Nasionalisme Lewat Rupiah, Tomohon Jadi Pelopor Pendidikan Cinta Mata Uang Negeri

MONITORSULUT, TOMOHON — Upaya memperkuat rasa kebangsaan kini hadir lewat cara yang tak biasa.

Pemerintah Kota Tomohon bersama Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara meluncurkan Modul Ajar Kokurikuler Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, yang dirancang untuk menanamkan nilai nasionalisme sejak dini melalui pendidikan di sekolah.

Peluncuran modul ini berlangsung di SMP Stella Maris Tomohon, 4 November 2025, dan dihadiri Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk, Kepala Perwakilan BI Sulut Joko Supratikto, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Juliana Dolvin Karwur bersama ratusan guru dan siswa SD hingga SMP.

Modul CBP Rupiah ini bukan sekadar pelajaran tambahan, melainkan alat edukasi karakter bangsa.

Melalui cerita, permainan, dan aktivitas kontekstual, siswa diajak memahami Rupiah bukan hanya sebagai alat tukar, tetapi simbol kedaulatan, kebanggaan, dan identitas Indonesia.

“Rupiah adalah cermin jati diri bangsa, bukan sekadar alat transaksi,” tegas Wali Kota Caroll Senduk.

Ia menambahkan, modul tersebut untuk memperkaya literasi ekonomi dan nasionalisme di kalangan pelajar.

Sementara itu, Kepala BI Sulut Joko Supratikto menilai pendidikan tentang Rupiah harus dimulai sejak bangku sekolah.

“Anak-anak perlu mengenal Rupiah dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Dari sanalah tumbuh kecintaan terhadap simbol negara,” ujarnya.

Menurutnya, kurikulum CBP Rupiah menjadi sarana membangun generasi yang tidak hanya cerdas finansial, tapi juga berkarakter dan berjiwa nasionalis. Ia pun mengapresiasi kreativitas para guru di Kota Tomohon yang menjadikan modul ini hidup lewat pendekatan belajar aktif dan kolaboratif.

Melalui program ini, Tomohon menjadi kota pertama di Sulawesi Utara yang mengintegrasikan nilai-nilai CBP Rupiah ke dalam kegiatan kokurikuler sekolah.

Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam memperkuat literasi keuangan berbasis nasionalisme.

Dengan menggandeng sekolah sebagai ruang pembentukan karakter, peluncuran ini tidak hanya memperkenalkan Rupiah, tetapi juga menanamkan keyakinan bahwa mencintai mata uang sendiri berarti mencintai Indonesia.

(Yulia)