Sosialisasi Rumah PAHAM di Sambut Antusias Warga Manado

Manado1329 Dilihat


MONITORSULUT,MANADO – Program Rumah Murah Paula-Harley Menang (PAHAM) yang diperuntukan bagi warga berpenghasilan rendah makin menarik simpatik masyarakat.

Bagaimana tidak, program PAHAM tersebut bukan hoax seperti cibiran lawan politik di Pilkada Manado 2020. Pasalnya, pada Debat Kandidat jilid II, Senin (17/11/2020) yang digelar KPU Manado, Prof Paula menerangkan dengan rinci soal lahan dan struktur bangunan dan bagaimana PAHAM bisa merealisasikan 10 ribu rumah layak huni tersebut.

Tak heran, pada sosialisasi program rumah PAHAM tersebut, disambut hangat warga Manado.

Sebut saja, warga kelurahan Tanjung Batu ketika menerima tim sosialisasi rumah murah PAHAM menyatakan dukungan serta berharap mereka dapat menjadi salah satu penerima rumah layak huni tersebut.

“Torang Butuh Rumah Torang butuh PAHAM”, serentak ditegaskan warga Tanjung Batu disela sela Faisal Salim melakukan sosialisasi.

Diketahui, calon Walikota Manado Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR) dan Wakil Walikota Manado DR Harley Mangindaan menjelaskan disetiap kesempatan, program tersebut telah melalui kajian baik luas lahan rumah dan struktur bangunan agar memang betul betul layak bagi masyarakat.

Prof Paula mengatakann, ada 55,1 persen angka kemiskinan di Manado, meski paling rendah tapi dengan tipe rumah 27 dan dibangun secara bertahap awalnya 2000 rumah akan membantu sekaligus menjawab harapan warga yang belum memiliki hunian yang layak.
Semenatar untuk lahan, lanjut Prof Paula, sudah dihitung lahan 100 hektar disediakan Pemkot dari dana APBD karena program pemerintah nantinya.

“Sekitar 3750 hektar yang belum digarap, sementara lahan terbesar ada di wilayah kecamatan Mapangat dan Bunaken sekitar 32 ribu hektar. Artinya Mapanget bisa jadi pilihan sebagaimana memang wilayah tersebut adalah lokasi Kota baru. Nantinya dimasukan dalam tata ruang wilayah dan ada regulasi untuk memenuhi ketentuan,” terang enci Paula yang juga akrab disapa.

Bagaimana dengan biaya pembangunannya, dikatakan Paula, juga bersumber dari APBD yang nantinya melalui dinas teknis karena akan dibentuk BUMD sebagai pengelolah rumah tersebut.

“Kemudian pembangunan rumah tersebut dilakukan secara bertahap serta akan bisa tersebar dibeberapa kecamatan. Ini adalah bagian dari program PAHAM menjawab kebutuhan masyarakat dan rumah tersebut bisa menjadi hak milik sendiri.

Tahun pertama 2000 rumah dengan biaya per unit 50jt artinya biaya yang akan terserap sekitar 100 Miliar. Sedangkan lahan tanah diperlukan 20 hektar dengan biaya sekitar 20 miliar, artinya total pembangunan dan lahan totalnya hanya menyentuh 120 Miliar.

Pada tahun kedua, jika dengan target jumlah unit rumah sama dengan tahap pertama, pasti biaya akan lebih kecil karena sudah ada angsuran setiap bulan dari warga yang mendapatkan rumah tersebut. Hingga begitu seterusnya sampai program rumah layak huni untuk masyarakat bisa tuntas terealisasi,” urai Prof Paula mantan Rektor UNIMA ini. (redaksi)