Seriusi Perkembangan Pariwisata, Alumni UGM di Sulut (KAGAMA) beri Kritik Pedas

berita terbaru, Sulut702 Dilihat

MONITOR SULUT – Seriusi perkembangan pariwisata di daerah Nyiur Melambai, Alumni UGM di Sulawesi Utara (KAGAMA) yang diwakilkan oleh Taufik Tumbelaka, Kamis (28/12) sore tadi, kritisi program pariwisata yang ada.

Lewat kegiatan diskusi akhir tahun bersama anggota DPD -RI, Ir Marhanny Pua dan Forum Wartawan DPRD (Forward) Sulut, Taufik menuturkan bahwa program pariwisata haruslah menjadi industri yang memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang langsung bagi masyarakat. Olehnya, melihat setiap program pariwisat yang ada di Sulut sekarang ini, pihaknya menghimbau pemerintah provinsi untuk dapat mengambil contoh kepada daerah lain yang telah berkembang dibidang pariwisata.

“belum terlihat konsep bagus untuk pariwisata di Sulut. coba kita ambil contoh kepada Yogyakarta, disana pariwisata sudah menjadi industri yang keuntungannya bisa dinikmati seluruh masyarakat” ucap Taufik yang juga mantan aktivis UGM.

Lebih lanjut ditambahkannya, hal-hal yang berperan penting dalam perkembangan pariwisata yaitu diantaranya lokasi wisata dan juga sumberdaya manusia yang ada. Dijelaskannya, Sulut memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak, hanya saja perhatiannya yang masih perlu ditingkatkan.

“sebenanya potensi wisata di Sulut itu banyak, lihat saja diujung Talaut ada pulau Sara yang indah. Bahkan, di dunia hanya ada 3 gunung api dalam laut, dan itu salah satuya ada di Mahengetang, hanya saja perhatiannya yang masih kurang dan terlihat seperti memprioritaskan kawasan tertentu” ucap Taufik seraya mengungkapkan pendapat kurang setuju dengan penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang berlokasi di Likupang.

“Penetapan KEK Pariwisata itu seperti memprioritaskan kawasan tertentu, padahal bicara pariwisata itu universal harus melibatkan potensi wisata semua daerah 15 kabupaten dan kota di Sulut” tandas pengamat Politik dan Pemerintahan itu. (Angel)