MONITORSULUT——— Anggota DPRD Kota Manado, Dr. Deysie Lumowa, M.Pd, dari Fraksi Demokrat menggelar Reses Masa Sidang I di Kecamatan Tikala, Sabtu(29/11).
Dalam dialog bersama warga, Legislator yang dikenal responsif itu menegaskan komitmennya mengawal seluruh aspirasi masyarakat tanpa tebang pilih.
Di hadapan warga yang hadir, Deysie menegaskan bahwa pemerintah kelurahan dan para kepala lingkungan (kaling) memiliki tugas melayani, bukan menunjukkan sikap seolah “menjadi bos” bagi masyarakat.
“Saya tidak pilih-pilih aspirasi. Semua akan saya kawal. Dan saya titip, jangan ada kaling yang sok berkuasa. Mereka ada untuk membantu rakyat, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan capaian kecamatan Tikala dalam pembayaran retribusi sampah yang disebutnya telah mencapai 90,7 persen, angka yang dinilai cukup tinggi sebagai bentuk kepatuhan warga terhadap pengelolaan kebersihan kota.
Camat Tikala turut menyampaikan aspirasi kepada anggota DPRD, terutama terkait permintaan perbaikan motor sampah yang menjadi salah satu kebutuhan operasional di lapangan. Ia juga memberikan apresiasi kepada warga dan kepada Ibu Dewan Deysie Lumowa yang selama ini banyak membantu masyarakat Tikala.
“Terima kasih atas kontribusi ibu dewan dan seluruh warga. Kami berharap reses ini dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujar Camat.
Sejumlah warga menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi, di antaranya,
Saiful Patombongi, menanyakan terkait bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang awalnya masih memiliki nama penerima, namun belakangan hilang dari sistem.
Warga lain mempertanyakan kriteria penerima bantuan sosial, yang menurut mereka belum sepenuhnya dipahami masyarakat.
Seorang pendeta mewakili warga menyampaikan usulan paving untuk halaman TK dan SMP, sebab SD di wilayah tersebut sudah terlebih dulu mendapat bantuan dari Ibu Deysie.
Max Sondakh, warga Tikala Residence, melaporkan maraknya aksi pencurian, diperparah dengan tidak adanya lampu jalan dan ketiadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan perumahan. Ia mengaku sudah menghubungi pengembang, namun tidak mendapat respons.
Menanggapi seluruh masukan tersebut, Deysie Lumowa menyampaikan bahwa ia telah mencatat semua kebutuhan dan akan mengawal sesuai mekanisme pemerintah. Khusus untuk pertanyaan terkait bansos dan KKS, ia menjelaskan sistem pendataan resmi.
“Untuk mengecek bantuan, warga bisa langsung ke kelurahan dan operator. Pendaftaran dibuka tanggal 1–12 setiap bulan, dan di sana akan terlihat status Desil 1 sampai 10,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa semua aspirasi tersebut akan dibawa dalam pembahasan dewan, sekaligus dikoordinasikan dengan dinas terkait agar memperoleh tindak lanjut yang jelas.
(Yulia)
