Realisasi Investasi di Sulut Lampaui Target BPKM RI, Tembus 5,948 Triliun

berita terbaru, Sulut749 Dilihat

MONITOR Sulut – Dimasa pandemi yang melanda Sulawesi Utara tak membendung realisasi investasi yang masuk sehingga membuktikan kepemimpinan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw semakin dipercaya dunia usaha lewat kerja nyata sehingga menghasilkan yang terbaik buat daerah Nyiur Melambai.

Dikatakan Gubernur Olly berdasarkan data realisasi investasi sepanjang tahun 2021 lalu, Provinsi Sulut mampu mencatatkan realisasi sebanyak 5,948 triliun melampaui target realisas investasi yang telah ditetapkan  oleh pemerintah pusat/BKPM RI untuk Sulut tahun 2021 sebesar Rp 5.510.000.000.000 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulut sebesar Rp 3.750.000.000.000.

“Jadi secara kumulatif periode Januari-Desember tahun 2021, realisasi investasi yang telah direalisasikan oleh investor sebesar Rp 5,948 triliun,” ungkap Gubernur Olly

Gubernur Menegaskan realisasi tersebut melebihi sekitar 108 persen dari target pemerintah BKPM RI tahun 2021.

“Juga kita berhasil melewati target dari RPJMD Provinsi Sulut sekitar 159 persen. Realisasi ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp. 2,468 triliun sebanyak 275 proyek atau 41 persen dari capaian investasi dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp.3,48 triliun atau 2.099 proyek 59 persen dari capaian investasi. Jadi semua realisasi investasi tersebut dengan jumlah proyek sebanyak 2.374 proyek,” pungkasnya.

Menurut Gubernur, meningkatnya realisasi investasi di daerah membuktikan Sulut merupakan salah satu daerah yang diminati investor baik asing maupun dalam negeri. Dimana semua sistem perizinan dibuat semakin mudah.

“Tidak ada suap menyuap, sogok menyogok, bahkan tidak bertele-tele, tidak susah, dan bebas dari pungli,sSemua bersih. Kalau Lengkap dokumen, langsung kita proses berkas perizinan. Saya sudah sampaikan kepada dinas terkait agar jemput bola dimasa pandemik Covid-19 ini. Dan sekarang terbukti. Realisasi investasi di masa pandemic Covid-19, meningkat. Bahkan melampaui target yang telah ditetapkan pusat dan RPJMD.” tegasnya seraya menambahkan ini dilakukan demi kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat.

Ditambahkannya pula, bila banyak investasi yang masuk ke daerah, otomatis akan banyak uang yang beredar. Yang pada gilirannya uang itu akan terserap ke masyarakat. Otomatis akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, tingkatkan daya beli masyarakat, bahkan meningkatkan daya saing. Bahkan lapangan pekerjaan terbuka lebar. Peluang serapan tenaga kerja meningkat. Angka pengangguran ikut menurun. Masyarakat Sulut yang merasakan langsung dampak dari menggeliatnya investasi di Tanah Bumi Nyiur Melambai ini,” tuturnya

Wakil Gubernur Steven Kandouw menyatakan iklim investasi di Sulut semakin ramah. Semua proses perizinan telah sesuai ketentuan dan perundang-undangan, maka akan langsung diproses dan tidak berbelit-belit.

Menurut Wagub Kandouw, semua proses perizinan kita sekarang mudah, sehingga diupayakan agar investasi tetap datang ke Sulut dengan lobi dan koordinasi dengan pemerintah pusat yang terus berjalan.

Sementara Itu Kadis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Frangky Manumpil menyatakan akan terus bekerja sesuai yang diharapkan pimpinan dalam mendukung seluruh program ODSK dalam sektor investasi.

Ditambahkan Manumpil selama periode Januari – Desember tahun 2021 sektor investasi di Sulawesi Utara di dominasi oleh :
1. Pertambangan Rp. 2,137 triliun 36%
2. Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp. 1,510 triliun 25%
3. Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp. 858,5 miliar 14%
4. Industri Lainnya Rp. 350,5 miliar 6%
5. Industri Makanan Rp. 326,9 miliar 5%
Berdasarkan kabupaten/kota masih di dominasi oleh :
1. Kota Manado Rp. 2,505 triliun 42%
2. Kabupaten Minahasa Utara Rp. 1,925 triliun 32%
3. Kabupaten Bolaang Mongondow Rp. 530,7 miliar 9%
4. Kota Bitung Rp. 501,8 miliar 8%
5. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Rp. 183,7 miliar 3%
Negara asal investor (PMA) terbesar di Sulawesi Utara selama Januari – Desember tahun 2021 :
1. Singapura Rp. 1,777 triliun 72%
2. R.R. Tiongkok Rp. 440,3 miliar 18%
3. Australia Rp. 63,7 miliar 3%
4. Malaysia Rp. 55,7 miliar 2%
5. Belanda Rp. 50,2 miliar 2%
Realisasi investasi perusahaan terbesar selama Januari – Desember Tahun 2021 :
1. JASAMARGA MANADO BITUNG Rp. 1,298 triliun 22%
2. TAMBANG TONDANO NUSAJAYA Rp. 1,201 triliun 20%
3. PARAMOUNT ENTERPRISE INTERNATIONAL Rp. 553,6 miliar 9%
4. MEARES SOPUTAN MINING Rp. 414,7 miliar 7%
5. FUTAI SULAWESI UTARA Rp. 348,1 miliar 6%
Realisasi investasi pada Januari – Desember Tahun 2021 ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 5.552 orang. (**/Stv)