MONITOR Sulut – Program ODSK dalam memperhatikan petani terus berlanjut, buktinya Gubernur Olly Dondokambey melalui instansi terkait telah membagikan alat pengolahan minyak kelapa bagi kelompok tani sebanyak 45 unit di tahun 2019 lalu, dan masih akan membagikan sebanyak 12 unit alat pengolahan minyak kelapa bagi kelompok tani di tahun 2020 ini, sehingga total nanti ada 57 unit yang telah disebar.
Lanjut Ngantung, setiap alat pengolahan kelapa bisa memproduksi sebanyak 50 liter per unit per hari. Bila 57 unit alat tersebut bisa bekerja dengan baik, maka akan menyedot sekurang-kurangnya 570.000 buah kelapa per bulan minimal.
Ngantung menegaskan Pemprov Sulut sendiri, telah menyebar alat pengolahan minyak kelapa kesemua daerah tanpa memandang siapa kepala daerah di kabupaten/kota.
“Gubernur berpesan untuk memperhatikan dimana sumber bahan baku yang banyak, dan saat ini paling banyak di Minsel,” kata Ngantung.
Pemerintah pusat sendiri, telah mengambil langkah meningkatkan konsumsi biodisel B20 dan nantinya akan terus dilakukan pengembangan hingga B 50.
“Saat ini pemerintah pusat telah melakukan langkah untuk menjawab kebutuhan para petani pengolah hasil kelapa dengan membuat program B20 dan B30. Ini adalah bahan bakar nabati yang terdiri dari Biodiesel, Bioetanol dan Minyak Nabati Murni yang akan menjadi Mineral baru dan terbarukan yang dibuat dari produk turunan buah kelapa agar kita sudah tidak tergantung dari ekspor,” jelas Ngantung. (Stv)
Program ODSK , Bagikan Alat Pengolahan Minyak Kelapa Bagi Kelompok Tani
