MONITOR SULUT, Boltim– Produksi jagung di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, diprediksi akan mengalami penurun di tahun 2019. Hal itu sesuai penyampaian Kepala Seksi Tanaman Pangan, Pratiwi Mulyadi, Rabu (8/5).
Faktanya, tahun 2018 produksi jagung mencapai 89.753,22 ton dengan bantuan pemerintah pusat 11.400 hektar. Masuk tahun 2019 bantuan bibit dari pemerintah pusat 7000 hektar.
“Hal ini yang diprediksi mempengaruhi turunnya produksi jagung di tahun 2019,” ujar Pratiwi.
Namun, menurutnya tidak menutup kemungkinan juga, akan mengalami kenaikan, “Jika petani benar-benar akan berusaha pasti produksi jagung meningkat per hektar,”ujarnya.
Dinas Pertanian Boltim kata dia, belum lama ini telah menyalurkan bibit jagung dengan varietas berbeda yakni 228 pada lokasi sebanyak 2.500 hektar. Total bantuan dari pemerintah pusat untuk petani jagung berjumlah 5000 hektar bersumber dari anggaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Rencananya akan menyusul Bibit jagung bisi 2 sebanyak 2.500 hektar, rencananya akan disalurkan di enam kecamatan yakni Modayag Barat 181 hektar, Modayag 176 hektar, Tutuyan 1187 hektar, Nuangan 390 hektar, Motongkad 306 hektar dan Kotabunan 260 hektar,”pungkasnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian, Yusni Fenti Djangkarang mengatakan, produksi jagung pasti akan ditingkatkan, walaupun bantuan bibit tahun ini berkurang dibandingkan tahun lalu.
“Ada sekitar 5.600 hektar selisinya dibandingkan tahun lalu,” ujar Yusni Djangkarang.
“Bila petani kita nanti mampu meningkatkan provitas per hektar. Pasti akan meningkat, walaupun bantuan bibit kurang.”tutupnya (IK).