PLN Dorong Revolusi SDM di Sektor Energi: Dari Teknologi Menuju Transformasi Manusia

berita terbaru, Nasional20881 Dilihat

MONITORSULUT,YOGYAKARTA, —— Di tengah derasnya arus digitalisasi dan percepatan transisi energi di kawasan Asia Tenggara, PT PLN (Persero) menegaskan bahwa masa depan energi hijau tidak hanya bertumpu pada teknologi, tetapi juga pada manusia yang menggerakkannya.

Isu penguatan SDM sebagai penggerak utama transisi energi menjadi sorotan utama dalam forum The 13th Meeting of Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) Working Group 5 yang Bertempat di Yogyakarta, pertemuan tersebut mengusung semangat “Human Capital Mindshift: Aligned People, Strategy, and Growth”, yang menyoroti pentingnya perubahan cara pandang dalam membangun SDM sektor ketenagalistrikan.

Acara ini menjadi ruang strategis bagi perusahaan utilitas di Asia Tenggara untuk membangun visi bersama dalam memperkuat kapasitas SDM menuju ketahanan energi regional.

Co-Chairman HAPUA Working Group 5, Hjh Izwaliani Hj Zulkarnain, menyoroti bahwa keberhasilan transisi energi tidak akan tercapai hanya dengan kecanggihan teknologi, tetapi bergantung pada perubahan pola pikir manusia yang mengelola dan memanfaatkannya.

“Jika tahun lalu fokus kita masih pada pengembangan SDM di tengah kemajuan kecerdasan buatan, maka kini saatnya beralih pada pembentukan pola pikir baru karena perubahan sejati berawal dari manusia, bukan dari teknologi,” ujarnya.

Ia menambahkan, teknologi hanyalah alat, sementara semangat dan pengalaman manusia menjadi energi pendorong yang memastikan perubahan berjalan berkelanjutan. Dalam konteks itu, konsep people experience menjadi penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang inspiratif, inklusif, dan berorientasi pada makna.

Senada dengan itu, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menegaskan bahwa PLN memandang transformasi SDM sebagai fondasi utama dalam strategi transformasi perusahaan.

“Kami ingin memastikan bahwa perubahan yang terjadi di PLN bukan sekadar transformasi teknologi atau bisnis, tetapi juga transformasi manusia di dalamnya,” kata Yusuf.

Menurutnya, PLN telah menyiapkan arsitektur pengembangan SDM berbasis tiga pilar: penerapan standar global dalam manajemen SDM, program pembinaan talenta yang berkelanjutan, serta harmonisasi hubungan industrial. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen PLN untuk melahirkan SDM yang tangguh, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan masa depan energi.

Melalui forum HAPUA Working Group 5, PLN dan para pemimpin utilitas kawasan sepakat bahwa kunci menuju masa depan energi berkelanjutan bukan hanya pada sumber daya alam, tetapi pada sumber daya manusia yang siap menyalakan perubahan.

(Yulia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *