Penetapan Hasil Pilpres, Montolalu: Minta Masyarakat Jaga Keamanan 

Mitra, MONITORSULUT.com. — Imbauan untuk tetap menjaga solidartas dan kenyamanan warga terus dikumandangkan kepada seluruh warga Indonesia, mejelang tanggal 22 Mei yang erat kaitannya dengan pesta demokrasi negeri ini. Himbauan ini terus disampaikan oleh pihak berwajib dari tingkat pusat agar massa tidak turun kejalan, diumbar, agar tidak terjadinya konflik hingga kerusuhan besar.

Himbauan yang sama juga turut terlontarkan pihak politisi di Minahasa Tenggara (Mitra), Sekretaris DPC PDIP Mitra, Semuel Montolalu, SH, saat ditemui media, Senin (20/5) .

“Menjelang Penetapan KPU RI, maka dihimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk sama-sama kita menjaga keamanan dan jangan terpancing dengan berita-berita yang tidak benar, kita harus ingat bahwa persatuan dan kesatuan bangsa sangat penting bagi bangsa Indonesia,” ucap Montolalu.

Montolalu menambahkan, himbauan ini terus disampaikan karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang bertoleransi, beragram, memiliki semboyan Bhineka Tunggu Ika serta memiliki pengalaman sejarah yang pernah dijajah oleh bangsa barat selama 350 tahun.

“Dengan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk akan menjadi kokoh dan kuat. Dan kita harus mempercayai apa yang sudah di kerjakan oleh KPU karena KPU merupakan lembaga yang telah di percayakan melaksanakan Pemilihan Umum dengan baik dan Independen,” ucap Montolalu.

Montolalu menambahkan, para tokoh politik, agama, masyarakat agar dapat selalu memberikan panutan yang positif bagi masyarakat untuk dapat saling menghormati dan menjaga tali persaudaraan antar sesama.

“Demi kebaikan anak cucu kita pada generasi yang akan datang, maka kita sama-sama patut memberikan panutan yang positif dalam menjaga tali persaudaraan yang rukun, ” kata Montolalu.

Sementara itu, Ketua Gerakan Membangun Mitra Viddy Ngantung turut menilai dan memberikan masukan agar tidak membesar-besarkan aksi 22 Mei tersebut.

“Negara kita adalah Negara demorkasi. Dan hal ini wajar dilakukan. Namun aksi massa sebesar ini perlu mendapatkan perhatian penting, sebab bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Ngantung. (James)