MONITOR SULUT, BOLTIM – Pemda Boltim melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) serta Dinas Polisi Satuan Pamong Praja (Dispol PP) diminta menertibkan pasar ilegal yang berada dipusat ibukota Tutuyan.
Pasalnya, kini kondisi wajah ibukota Tutuyan, tepatnya di jalan trans sulawesi lingkar selatan mulai tidak teratur, padahal pemda telah menyiapkan pasar Pondabo untuk berdagang.
“Sudah saatnya Dinas Pol PP menertibkan pasar pasar ilegal tersebut.”kata Sunarto Saleh warga Boltim. Senin (27/5).
Menurutnya, jika hal itu terus dibiarkan pasar ilegal akan semakin menjamur. Akibatnya keberadaan pasar pondabo di tutuyan II, dibangun sejak tahun 2011 lalu, dibiayai APBD Boltim miliaran rupiah tersebut jadi mubajir.
“Biar tak mubajir, pemda harus pinda paksa pedagang berjualan di depan jalan trans tutuyan demi kenyamanan.”harapnya.
Belum lama ini juga Asisten 2 Boltim, DR Sony Waroka menuturkan, bahwa memang keberadaan pasar ilegal di pusat ibukota Tutuyan sangat mengganggu arus lalulintas.
“Ini sangat mengganggu para pengendara. Selain itu wajah ibukota tutuyan juga jadi jelek dan bau karena sampah.”sebutnya.
“Dalam hal ini saya meminta Camat Tutuyan dan Sangadi Tutuyan harus selalu mensosialisasikan ke pedagang agar pinda ke pasar pondabo yang telah disiapkan oleh pemda sejak lama.”tukasnya.
Sementara itu Faisal sala satu pedagang di pasar pondabo mengatakan, saat ini masih banyak kios yang kosong, belum berpenghuni.
“Baru ada empat kios yang kami (pedagang) tempati, namun tidak untuk jualan sebab sebelahnya yang ramai, sedangkan kios ini hanya tempat kami beristirahat, kalu jualanya di taruh di sampingnya di lapak-lapak bangunan utama,”Aku Faisal.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Koprasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Boltim, Ramlah Mokodompis mengatakan, pihaknya sudah berupaya menata pedagang yang ada di simpang jalan jalur trans Tutuyan, untuk pindah ke sini (Pasar Pondabo), namun mereka tidak mau.
“Kami sudah memberikan fasilitas kios dan lapak tempat berjualan. Kami juga berupaya menata mereka agar tidak sembarangan berjualan di simpang jalan. Ini sudah di sediakan tempatnya, namun mereka yang belum nyaman ke sini,”kata Kadis.
Menanggapi hal itu Kadis Perindagkop dan UKM Boltim, Ramlah Mokodompis mengatakan, untuk kios sejauh ini, masih digratiskan oleh Pemda. Upaya mereka bagimana menata pedagang berada di sini, mereka nyaman di pasar pondabo.
“Sudah ada berapa pedagang, mereka tinggal di kios sini, namun berjualanya di area pasar depan. Memang yang lebih ramai di depan jalan trans, namun itu bukanlah lahan pasar untuk berjualan, kita akan menata wajah ibu kota dari pemandangan yang tidak baik. Kami lebih berupaya menatanya agar mereka nyaman dulu berjualan di pasar pondabo. Makanya kita minta kerja sama sangadi untuk dapat mengarahkan pedangang, agar bisa menempati lokasi pasar pondabo dan tidak berjualan di depan jalan raya,”harap Kadis. (**)