Meski Terkendala Alat Medis, RSUP Kandou Tegaskan Tetap Layani Pasien Sesuai Prosedur dan Standar Keselamatan

MONITORSULUT——Di tengah ramainya pemberitaan soal kerusakan alat medis di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado, pihak rumah sakit memberikan klarifikasi sekaligus menegaskan bahwa pelayanan kesehatan tetap dijalankan sesuai dengan prosedur dan standar keselamatan pasien yang berlaku.

Dalam keterangannya, Manajer Hukum dan Humas RSUP Kandou, Ruslianto Urendeng, SH, menjelaskan bahwa kerusakan salah satu alat medis yang dibutuhkan untuk tindakan operasi memang benar terjadi. Namun, ia menegaskan bahwa sejak awal, rumah sakit telah mengambil langkah-langkah sesuai protokol untuk memastikan pasien tetap mendapatkan pelayanan terbaik.

“Sejak alat mengalami gangguan, kami langsung memproses perbaikan dan pengadaan kembali. Karena alat ini berasal dari luar negeri, tepatnya Jerman, proses pengadaannya memerlukan waktu antara tiga hingga enam bulan. Ini hal yang umum dalam sistem pengadaan alat kesehatan berteknologi tinggi,” jelas Ruslianto.

Tak hanya itu, pihak rumah sakit juga telah berupaya menjalin komunikasi dengan berbagai vendor untuk peminjaman alat. Sayangnya, seluruh vendor yang dihubungi juga mengalami keterbatasan karena alat mereka sedang digunakan di rumah sakit lain.

Meskipun menghadapi tantangan tersebut, RSUP Kandou tetap mengutamakan keselamatan pasien. Salah satu bentuk konkret dari komitmen ini adalah dengan merujuk pasien ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas serupa jika memang dibutuhkan.

“Setiap kasus yang kami tangani tetap diproses sesuai prosedur. Jika alat yang kami miliki tidak tersedia karena dalam perbaikan, maka kami usahakan rujukan. Keselamatan pasien adalah prioritas utama,” tegas Ruslianto.

Pasien yang sempat menjadi sorotan publik melalui media sosial, diketahui masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada 2 Juni 2025 dalam kondisi lemah dan membutuhkan perawatan intensif. Ruang ICU yang saat itu penuh pun menjadi tantangan lain, namun pihak RS Kandou segera melakukan upaya prioritas agar pasien bisa ditangani secara optimal.

Koordinasi internal pun dilakukan secara cepat antara Humas, pelayanan medik, dan tim ICU. Bahkan keluarga pasien telah diajak berdialog secara langsung untuk mendapat edukasi dan informasi yang transparan mengenai kondisi sebenarnya.

“Tim kami tidak hanya fokus pada pelayanan medis, tapi juga edukasi kepada keluarga pasien. Kami pastikan semua proses berjalan dengan terbuka dan profesional,” ujar Ruslianto.

Terkait unggahan viral di media sosial, pihak rumah sakit telah melakukan pendekatan langsung dan komunikasi intensif dengan pihak keluarga pasien. Setelah diberikan penjelasan lengkap, pihak keluarga menyatakan pengertiannya dan sepakat menghapus unggahan tersebut.

Kini, alat medis yang dibutuhkan telah tiba dan tengah menjalani uji kelayakan sebelum digunakan secara penuh. RSUP Kandou menegaskan bahwa pelayanan kesehatan tidak pernah berhenti, dan seluruh staf terus bekerja sesuai prosedur demi memberikan layanan yang aman dan bermutu.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa RSUP Kandou tidak tinggal diam. Kami punya standar kerja dan protokol layanan. Setiap keputusan yang diambil selalu berpihak pada keselamatan pasien,” pungkas Ruslianto.

(yulia pricilia)