Mitra, MONITORSULUT.com. – Kegiatan Penutupan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Kecamatan Ratahan Timur di Desa Wioi 2, Jumat (13/6) yang turut dihadiri oleh Para Hukum Tua, Perangkat Desa, BPD, Tim Penggerak PKK, Karang Taruna dan LPMD.
Kepala kecamatan Ratahan Timur Dra. Johana Untu, MM, dalam sambutannyamengatakan, bahwa gotong royong sebagai modal sosial yang dimaknai dalam bentuk kerjasama dengan berbagi peran dan tugas untuk mengerjakan tugas harus dengan bahu membahu, memikul beban secara bersama sebagai bentuk pemberdayaan diri secara kolektif karena itu, semua elemen dan lembaga masyarakat yang ada di Ratahan Timur diharapkan bergotong royong mendukung untuk suksesnya program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintahan Bupati James Sumendap, SH dan Wabup Jocke Legi.
“Dengan adanya Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) kita tingkatkan peran lembaga masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat, dengan Baku baku Bae dan Baku baku Bantu” kata Untu.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Ratahan Timur, Arce Kalalo, SH mengungkapkan agar gotong royong bukan hanya dijadikan sebagai slogan atau sebatas kata-kata saja, namun harus dibuktikan dan di implementasikan dalam kehidupan sehari hari.
“Gotong royong harus diwujudkan dalam sebuah tindakan yang nyata, karena hal itu merupakan kekuatan dan modal sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam menatap masa depan yang lebih baik,” terang kalalo.
Kalalo juga menambahkan, bagaimana pentingnnya budaya gotong royong.
“Diharapkan dengan momentum Bulan Bhakti Gotong Royong yang telah kita laksanakan dapat dijadikan wahana untuk kembali mengingatkan dan menanamkan kepada seluruh masyarakat, akan arti penting dan manfaat budaya Gotong-Royong di dalam kehidupan sehari-hari,” tandas Kalalo. (James)
