Manado, MONITORSULUT.com.— Untuk mensukseskan komitmen menjaga kelestarian lingkungan dan memajukan pendidikan bangsa, maka Gerakan kampanye lingkungan kian gencar disuarakan berbagai kelompok dan elemen masyarakat. Sehingga aksi inipun ikut disuarakan PT Fast Food Tbk KFC Indonesia.
Dan yang menjadi sasaran adalah sekolah dasar di Sulawesi Utara (Sulut) dengan menyambangi Sekolah SDN Inpres Bunaken di kecamatan Bunaken Kepulauan. Dan sambutan meriah dilakukan saat kedatangan tim KFC yang ikut menggadeng kelompok sosial 1000 guru dan Divers Clean Action (DCA), Minggu hingga Senin (9/03).
Dalam aksi ini para siswa diedukasi terkait pengelolaan sampah hingga pemberian asupan makanan bergisi yang nantinya dilakukan selama enam bulan kedepan dengan pendampingan langsung.
General Manager Marketing PT Fast Food Tbk Hendra Yuniarto saat ditemui media MONITORSULUT.com pada Jumat (13/3) mengatakan, pihaknya menginisiasikan program untuk negeri dan berkontribusi melakukan perubahan positif berkelanjutan. Program ini sekaligus meresmikan Smart Center Project pertama di Indonesia.
“Di bulan November 2019 lalu, untuk pertama kalinya KFC Indonesial meluncurkan apperel dan marchandise yag kemudian di lelang jual. Dari hasil ini kemudian diserahkan ke DCA yang merupakan yayasan sosial sekaligus mitra kerja dalam program pelestarian lingkungan,” ujar Yuniarto.
Yuniarto juga menjelaskan, pengelolaan program peduli lingkungan ini bertajuk Marine Debris Ranger (MDC). Program ini menjadi program edukasi masyarakat pesisir mengenaik pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.
“Selama periode Januari hingga Maret 2020 KFC mengundang partisipasi konsumen mendonasikan uang kembali untuk kegiatan MDC,” ujar Yuniarto.
Dikesempatan yang sama, penggagas Divers Clean Action Sweitenia Puspa Kestari menjelaskan, MDR merupakan kegiatan yag berfokus pada pelestarian lingkungan.
“Manado merupakan wilayah MDR pertama yang dijalankan dan dari target dana yang terkumpul, pihaknya berharap bisa membina wilayah lain yakni Kupang, Semarang, Medan. Kegiatan ini meliputi edukasi di sekolah sekolah, edukasi kepada warga setempat dari rumah ke rumah, pelatihan pengelolaan sampah lewat medium medium edukasi lainnya,” kata Sweitenia.
Sementara itu penggagas Yayasan 1000 guru, Jemmy Ngadiono menekankan jika pihaknya saat ini ikut fokus pada kualitas pendidikan tanah air melalui pemberian makan pagi bagi anak-anak. Selain itu pihaknya ikut terlibat secara kontinyu membantu proses belajar anak lewat pelajarn tambahan mebaca.
“Nah kalau smart center project telah menjangkau lebih dari 5700 anak yang tersebar diberbagai wilayah pedalaman. Kami juga menjadi mitra kerja KFC untuk mengimplemetasi pendidikan memajukan bangsa,” ucap Ngadiono.
Untuk diketahui KFC dan sejumlah yayasan sosial ini ikut mengkampanyekan gerakan mengurangsi sampah plastik yang kerap jadi pembungkus makanan. Pada beberapa wilayah di Indonesia, pihak KFC sudah menerapkan gerakan tanpa sedotan plastik atau No Straw Movement yang dilakukan sejak Mei 2017. Pun demikian beberapa gerai KFC seperti Bali, Samarinda, Banjarmasin, Banjar Baru, Jambi dan beberapa wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan. (**/* James)