Kadis Ngantung Dorong Petani Kembangkan Produk Turunan Kelapa

MONITOR Sulut -Pemerinta Provinsi melalui Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi Utara mengajak sekaligus mendorong para petani kelapa agar tidak saja bersandar pada pengolahan kelapa menjadi kopra, akan tetapi turut pula mengembangkan produk turunan menjadi minyak kelapa. Hal itu disampaikan Kadis Perkebunan Sulut Ir Reflt Ngantung kepada wartawan.

Menurut Ngantung, dengan mengembangkan turunan kelapa seperti minyak kelapa, justru petani kelapa banyak diuntungkan, jika dibandingkan hanya memproduksi kelapa menjadi kopra.

Ditambahkan Ngantung, Pemprov Sulut di bawah nahkoda ODSK (Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wagub Drs Steven OE Kandouw), terus mencari solusi untuk pengembangan produk turunan kelapa, salah satunya dengan membangun sebanyak 24 unit alat pengolah minyak kelapa pada tahun 2019 ini, bagi kelompok petani kelapa yang tersebar di Kabupaten, terlebih di wilayah sentra kelapa.

“Ini dimaksud agar para petani kita mulai mengembangkan produk turunan kelapa menjadi minyak, yang sedapat mungkin menguntungkan bagi para petani kelapa,” tandas Ngantung.

Selain itu, dengan adanya alat pengolah minyak kelapa, para petani sudah saatnya melihat potensi produk turunan yang bisa mendongkrak pendapatan ekonominya.

Dia mencontohkan bahwa dari 24 unit alat pengolah kelapa dapat menghasilkan sebanyak 80 liter minyak kelapa per hari dengan perincian 10 buah kelapa menghasilkan 1 liter minyak kelapa, dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. Itu berarti 1 buah kelapa dihargai Rp. 2.500.

Sedangkan bila kelapa diproduksi menjadi kopra, dalam 1 Kg butuh 5 buah kelapa dengan harga jual kopra Rp 3.000 sampai Rp 4.000/Kg. Itu berarti untuk 1 buah kelapa dihargai Rp. 800-an, bila dipotong ongkos kerja, bisa jadi harga 1 buah kelapa hanya Rp.500.

“Jadi petani kelapa masih jauh menguntungkan mengolah kelapa jadi minyak, dibandingkan kopra,” ucap Ngantung.

Ngantung pun mengajak masyarakat Sulut untuk mengkonsumsi hasil produk dalam daerah seperti minyak kelapa dalam memenuhi kebutuhan dapur. Apalagi,  produk minyak kelapa memiliki kelebihan, bila dibandingkan dengan minyak lainnya, diantaranya minyak kelapa produk dalam daerah, kaya akan kandungan protein dan anti oksidan, dan struktur kandungan lainnya.

“Jadi sebenarnya, minyak kelapa kita jauh lebih sehat dari minyak lain. Makanya, lebih baik kita menkonsumsi produk minyak kita yang sehat, sekalipun harganya mahal, bila dibandingkan menkonsumsi minyak lain yang harga murah, tapi tidak sehat,” ungkap Kadis Perkebunan ini.

Selain itu, produk turunan kelapa bisa dikembangkan menjadi bahan olahan seperti kue, minuman, kerajinan, arang tempurung dan minyak VCO.  (stv)