JK Diduga Jadi Korban Tindakan Anarkis  Oknum Aparat Brutal

berita terbaru, Mitra763 Dilihat

Mitra, MONITORSULUT.com. – Rusaknya kawasan hutan yang diakibatkan oleh Aktifitas Pertambangan Tanpa Ijin (PETI) yang disinyalir melibatkan perusahaan di wilayah hutan Alason kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) semakin brutal saja.

 

Dengan adanya pengakuan warga berinisial JK yang merupakan warga Desa Morea Kecamatan Ratatotok. Kepada sejumlah media, JK mengaku dipukul aparat kepolisian disaat dirinya hendak mengambil bongkahan galian dari alat berat yang dipekerjakan pihak perusahaan.

 

“Oknum Polisi yang ditugaskan untuk menjaga lokasi tersebut menampar saya. Sedangkan waktu itu sudah berdamai,” ujar JK.

 

Sehingga informasi pemukulan terhadap JK menyebar ke masyarakat setempat. Akibatnya sebagian besar masyarakat sempat melakukan aksi protes dengan mendatangi aparat dilokasi pertambangan. Sialnya justru perlakuan anarkis oknum aparat kian menjadi.

 

Dari pengakuan JK, salah satu warga ikut menjadi korban tindakan anarkis aparat. Warga yang sama berinisial RM  justru ditimpali dengan gagang senjata.  Dan aksi pemukulan tersebut terjadi pada hari Rabu (6/11).

 

“Torang waktu itu ba bale dan ingin meminta pertanggungjawaban. Tapi justru kami mendapat perlakuan anarkis. Ada salah satu warga dipukul dengan gagang senjata,” ujar RM.

 

Atas aksi tersebut awalnya warga merasa takut untuk melapor. Sebelum akhirnya kejadian ini disampaikan langsung korban kepada wartawan.

 

Sementara, Kapolres Mitra AKBP Robby Rahardian saat dikonfirmasi, mengaku belum mendengar informasi tersebut. Dia meminta warga untuk melapor jika mengalami hal tersebut.

 

“Harusnya korban melapor sehingga kita mengatahui. Sampai sekarang kita belum menerima laporan tersebut,” ujar Rahardian via telefon Kemarin. (James)