Irup Hut PGRI Bupati JS: Guru Tidak Sebatas Pengajar tapi Mampu Menembus Nilai-Nilai Kekeluargaan

berita terbaru, Mitra1955 Dilihat

 

MONITORSULUT, Mitra – Memperingati Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke l-77, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) menggelar upacara yang dilaksanakan di Pantai Lakban, Kecamatan Ratatotok, Senin (28/11).

Bupati James Sumendap SH.MH secara langsung memimpin kegiatan upacara dan dihadiri Wakil Bupati Drs Jocke Legi, Ketua DPRD Marty Ole, Wakil Ketua Katrien Mokodaser, Sekda David Lalandos, Anggota Dewan Artly Kountur serta ribuan guru di Minahasa Tenggara.

Bupati Sumendap dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru atas semua perjuangan yang telah dicurahkan untuk mendidik, melatih para siswa sehingga boleh menjadi orang yang berbakti.

“Apresiasi serta terima kasih kepada semua guru yang telah berjuang dan telah mendedikasikan untuk mendidik para siswa sehingga menjadi sukses di era generasi emas, teristimewa di Kabupaten Mitra. Berkat dedikasi yang besar itu menghantar Mitra melangka lebih maju kedepan kearah yang lebih baik,” ungkap Sumendap.

Lebih lanjut Bupati Sumendap juga mengatakan bahwa guru adalah teladan dan panutan serta inspirasi dan menjadi idola para siswa. Guru harus bangkit, pulihkan pendidikan untuk Indonesia kuat dan maju.

“Kita semua pasti mengakui jika tanpa didikan guru, saya dan seluruh yang hadir tidak mungkin berada di pantai Lakban ini. Saya tidak akan menjadi Bupati dan tanpa guru juga saya tidak akan lulus SD, SMP, SMA hingga Universitas,” ujar Sumendap.

Sumendap juga mengatakan jika guru tidak hanya sebatas pengajar, namun mampu menembus nilai-nilai kekeluargaan. Lewat didikan guru inilah kita mendapatkan bimbingan dan apa yang tidak diajarkan dalam rumah tangga. Untuk itu guru adalah bagian dari keluarga kita. Dan arus informasi yang semakin canggih dan para siswa semakin mudah dalam mendapatkan pengetahuan, para guru juga mampu mengimbangi dengan pola belajar yang bermutu. Sebagai seorang guru haruslah bergerak bersama untuk menerapkan merdeka belajar sebab inovasi itu bagian dari adaptasi perubahan.

“Saat ini, arus informasi itu penting, akan tetapi kita harus hati-hati terhadap arus globalisasi, karena tanpa disaring maka itu berbahaya bagi masa depan anak bangsa, dimana meraka mempunyai tanggung jawab sebagai tonggak estafet dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesi yang kita cintai ini,” ucap JS. (Jw)