Harapan Baru Pengungsi Erupsi Gunung Ruang: Bupati Sitaro Tinjau Langsung Kondisi di Rusunawa Bitung

berita terbaru, Sitaro6773 Dilihat

MONITORSULUT,SITARO —– – Ratusan warga terdampak erupsi Gunung Api Ruang yang hingga kini masih tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Sagerat dan Tangkoko, Kota Bitung, menyampaikan berbagai keluh kesah kepada Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Chyntia Inggrid Kalangit. Dalam kunjungan langsung pada Selasa (27/05/2025), Bupati Chyntia bersama Wakil Bupati Heronimus Makainas meninjau langsung kondisi para pengungsi dari Desa Laingpatehi dan Pulau Ruang.

Dalam dialog terbuka yang digelar di lokasi pengungsian, para warga mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap buruknya pelayanan kesehatan, makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi, serta belum cairnya Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar Rp600 ribu per bulan. Para pengungsi berharap kunjungan tersebut tidak sekadar menjadi seremonial, tetapi benar-benar membawa solusi nyata.

“Saya pribadi sangat terharu melihat kondisi bapak-ibu sekalian. Mohon maaf baru hari ini bisa bertemu langsung. Tapi ini bukan akhir, melainkan awal dari perhatian serius kami ke depan,” ujar Bupati Chyntia dengan penuh empati.

Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Bupati Chyntia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta dinas-dinas terkait untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Ia juga menyoroti pentingnya percepatan pencairan DTH yang menjadi hak warga terdampak.

“Untuk makanan dan minuman, itu saat ini masih menjadi tanggung jawab BPBD. Saya sudah perintahkan agar penanganannya lebih serius. Soal DTH, akan kami dorong ke pemerintah pusat dan provinsi agar segera dicairkan,” tegas Chyntia.

Sementara itu, Wakil Bupati Heronimus Makainas menyampaikan bahwa pemerintah daerah juga tengah mendorong percepatan relokasi ke lokasi permanen yang telah ditetapkan, yakni di Desa Modisi, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Di lokasi tersebut, sebanyak 301 unit rumah tengah dibangun untuk para penyintas erupsi.

Kunjungan tersebut memberikan secercah harapan bagi para pengungsi yang selama ini merasa kurang mendapatkan perhatian. Mereka kini menanti langkah-langkah konkret dari pemerintah, mulai dari pemenuhan kebutuhan harian hingga penyediaan tempat tinggal yang layak.