Halau Anasir Buruk dan Bencana, Besok Tontalete Gelar Ritual Adat ‘Ator Kampung’ 

berita terbaru, Minut173 Dilihat

MONITOR Sulut, Minut – Upaya menjaga kerukunan warga mulai gencar dilakukan masyarakat Tontalete, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara.

Upaya menjaga kerukunan dan perdamaian warga di Desa Tontalete itu, diwujudkan dalam kegiatan upacara atau ritual ‘Ator Kampung’ yang dipastikan digelar pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Ritual mengatur kampung itu digagas oleh Perkumpulan Minahasa Wanua Tontalete dengan tema Upacara Adat Dumia Wanua Tountalete.

Dalam kegiatan itu akan menghadirkan para Tonaas dari berbagai sub etnis Minahasa yang akan memimpin jalannya ritual tersebut.

Diperkirakan upacara ‘ator kampung’ ini juga akan dihadiri ratusan warga yang terdiri dari para tua-tua kampung, para mantan hukum tua, warga umumhya termasuk anak-anak muda pria maupun wanita.

Lebih menarik lagi ritual ini juga akan diikuti oleh empat kelompok Kabasaran dari berbagai sub etnis. Minahasa dan organisasi-organisasi adat dan budaya Minahasa (milisi, red).

Tidak itu saja, sejumlah organisasi adat non Minahasa sebagai organisasi adat mitra pendukung seperti dari Nusa Utara (Sangihe, Sitaro, dan Talaud), Ambon (Maluku), Batak, dan Toraja juga bakal hadir.

“Upacara adat ‘ator kampung’ ini bermaksud meminta restu atau perkenan dari Opo Empung atau Tuhan Allah semesta alam agar tetap menjaga dan memelihara Desa Tontalete dan menjauhkan dari segala marabahaya, bencana dan menolak segala anasir-anasir yang dapat merusak persaudaraan dan perdamaian di tanah Toar Lumimuut terutama di Desa Taontalete ini”, ujar Yance Rondonuwu Ketua Perkumpulan Minahasa Wanua Tountalete diiyakan Wakil Ketua Drs Jack De Breving dan Wakil Sekretaris Dianne Deivie Dirk,SE.

Untuk menjaga kerukunan, keamanan dan perdamaian di Tountalete, maka seluruh warga di desa itu harus menghormati adat istiadat dan budaya yang sudah mentradisi sejak ratusan tahun silam yang dirintis oleh para leluhur keturunan Toar Lumimuut pendiri Tountalete, terutama tradisi sistem kepemimpinan di Desa Tountalete.

“Menjaga kerukunan agar tetap terpelihara perdamaian dan keamanan, berarti siapapun warga Tountalete harus menghormati dan menghargai adat dan budaya Wanua Tountalete”, tandas De Breving.

Siapapun yang datang di negeri Tontalete pasti akan diterima dengan tangan terbuka. “Dengan syarat menghormati tradisi dan adat serta budaya Tountalete sebagai bagian tak terpisahkan dari tanah Minahasa tanah leluhur Toar Lumimuut. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung”, pungkas Rondonuwu dan Dirk.

Lebih jauh, semua persiapan untuk upacara atau gelar adat ator kampung Tontalete ini sudah siap. “Semua persiapan sudah rampung dan warga Tontalete keturunan Toar Lumimuut telah siap untuk hadir” tutup Dirk. (wilson)