MONITORSULUT —–Ada yang menarik dari satu potret yang beredar, dua sosok, berdiri berdampingan dalam ruang kerja berkelas, saling menggenggam tangan erat.
Di satu sisi, Direktur Utama RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou yang baru, Prof. Dr. dr. Starry Rampengan. Di sisi lain, Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Royke Langi.
Sekilas tampak sederhana, hanya sebuah salam komando. Namun bagi kami di redaksi, gambar ini berbicara lebih dari itu.
Foto ini adalah simbol, simbol pertemuan dua institusi besar kesehatan dan keamanan. Dua ranah yang sejatinya sama-sama bertugas menjaga nyawa dan ketertiban, meski dengan cara yang berbeda.
Dan di tengah simbol itu, ada pesan yang kuat, kerja sama dan sinergi harus dimulai sedini mungkin.
Prof. Starry baru saja menjabat. Belum genap seminggu, namun ia sudah turun langsung, bukan hanya ke ruang-ruang medis di RSUP Kandou, tapi juga ke ruang-ruang strategis yang menentukan arah dukungan eksternal rumah sakit. Ini bukan langkah biasa, ini langkah cepat dan penuh strategi.
Genggaman tangan dengan Kapolda bisa dibaca sebagai bentuk komitmen bahwa RSUP Kandou di bawah kepemimpinan yang baru siap berjalan bersama dengan elemen penting dalam Forkopimda. Sebuah bentuk diplomasi awal yang halus, tetapi penting. Karena membenahi rumah sakit besar tidak cukup dengan pengetahuan medis, dibutuhkan juga komunikasi yang kuat, jaringan yang luas, serta perlindungan kelembagaan.
Dalam pandangan kami, inilah warna baru yang dihadirkan Prof. Starry, kepemimpinan yang bergerak, bukan menunggu.
Kepemimpinan yang membangun kemitraan sejak awal, bukan setelah masalah datang. Dan yang paling penting, kepemimpinan yang menyadari bahwa pelayanan publik yang baik hanya bisa terwujud lewat kolaborasi lintas batas birokrasi.
Kami menanti langkah-langkah lanjutannya. Tapi untuk saat ini, satu foto ini sudah cukup untuk membangun harapan, bahwa perubahan di RSUP Kandou benar-benar sedang dimulai dengan serius, terencana, dan melibatkan banyak pihak.
Catatan : Yulia Pricilia Walandouw