Mitra, MONITORSULUT.com. – Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Forkopimda terkait Penanggulangan Bencana Alam di Kabupayen Minahasa Tenggara (Mitra), yang dilaksanakan di Aula Markas Komando (Mako) Polres Mitra, Selasa (20/4).
AKBP Dr Rudi Hartono S.I.K, M.H, M.Si, Kapolres Mitra mengatakan, saat ini cuaca ekstrem sedang terjadi. Dimana terjadi curah hujan deras dan angin kencang menyebabkan terjadinya bencana alam. Oleh karena itu, jajaran Polres Mitra menyiapkan tim untuk dapat membantu sewaktu-waktu dibutuhkan apabila terjadi faktor bencana alam.
“Peran personil disini agar supaya dapat membantu masyarakat dan akan berkordinasi dengan Pemda khususnya dinas PU, terkait penggunaan alat berat yang sangat di perlukan dalam pelaksanaan penanggulangan bencana alam. Dan pihak kami juga telah menyiapkan sarana roda empat 3 unit, roda dua 15 unit dan roda enam 1 unit,” kata Hartono.
Kapolres juga mengatakan, sebagai langkah yang dilakukan pada saat penanggulangan bencana yakni membangun kodal, posko dan jarkom serta lakukan langkah evakuasi. Dan pihaknya juga melakukan langkah pencegahan terjadinya gangguan perekonomian saat bencana, dengan cara pengalihan arus lalu lintas.
“Pihak kami akan menggandeng pihak terlatih seperti SAR, kemudian siap bekerja sesuai dengan SOP yang sudah dilatihkan, dan untuk langkah selanjutnya akan melaksanakan kegiatan bakti sosial, memberikan pendampingan bagi korban bencana serta melaksanakan anev periodik,” ungkap Kapolres.
Sementara itu, Dandim 1302 Minahasa Letkol Inf Herbert Andi Amino Sinaga, S.ip, dalam kesempatan tersebut mengaku pihaknya juga siap membantu apabila terjadi bencana alam di daerah ini.
“Pada prinsipnya kami siap membantu. Namun juga kita membuat kesepakatan, dimana harus ada simulasi dilapangan terkait penanggulangan bencana,” ucap Dandim Sinaga.
Demikian juga halnya yang dikatakan Ketua Komisi II DPRD Minahasa Tenggara, Semuel Montolalu SH, bahwa pihaknya siap membantu dalam penanggulangan bencana alam. Bahkan pihaknya, kata Montolalu, akan intens memonitor agar tidak ada penebangan pohon lagi yang dapat menyebabkan bencana dikemudian hari.
“Kami akan intens memonitor penebangan pohon liar untuk di cegah karena membahayakan lingkungan seperti terjadi tanah longsor dan banjir,” ucap Montolalu. (James)