MONITORSULUT,Sangihe– Menjelang Pilkada 2024, tokoh masyarakat, LSM, dan pemuda Sangihe menggelar diskusi bertajuk “Menguak Potensi Politik Uang di Pilkada Sangihe 2024”, di Vania Cafe pada Rabu (25/9/2024).
Diskusi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih dengan bijak guna menjaga kualitas demokrasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Direktur Lintas Utara Institute, Ronny Serang, menjelaskan bahwa diskusi ini merupakan kolaborasi antara Lintas Utara Institute, Yayasan Suara Nurani Minaesa, dan Indonesia Corruption Watch (ICW).
Menurut Ronny, politik uang menjadi ancaman serius bagi demokrasi, terutama di masa-masa menjelang Pilkada.
“Kami semua sepakat bahwa politik uang harus dilawan dalam Pilkada. Ini adalah racun bagi demokrasi yang sedang kita bangun sejak reformasi,” tegas Ronny.
Ia juga menekankan bahwa politik uang merupakan bentuk penghinaan terhadap hak rakyat yang seharusnya memiliki kedaulatan penuh dalam memilih pemimpinnya.
Ronny berharap partai politik dan para calon di Pilkada Sangihe memiliki komitmen untuk tidak merusak demokrasi dengan praktik-praktik kotor, termasuk politik uang.
Diskusi ini juga menjadi peringatan bagi para calon agar berkompetisi secara elegan dan adil, tanpa menghancurkan integritas demokrasi.
“Pemimpin yang terpilih melalui politik uang tidak akan memprioritaskan kepentingan rakyat, melainkan hanya mengejar kepentingan pribadi,” tambahnya.
Melalui diskusi ini, Ronny mengimbau masyarakat Sangihe untuk menolak segala bentuk politik uang dan memilih pemimpin yang memiliki integritas serta komitmen terhadap kepentingan publik.
“Pemimpin yang membeli suara rakyat tidak akan bertanggung jawab, mereka hanya mengejar kekuasaan dengan cara yang tidak baik,” tutup Ronny.(Mouren)