MONITORSULUT——–PLN (Persero) menetapkan tujuh daerah sebagai lokasi proyek rintisan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa pembangunan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Perpres 109/2025 yang mengatur percepatan penanganan sampah melalui pendekatan teknologi energi.
Program ini dijalankan bersama sejumlah lembaga pemerintah, termasuk KLHK, Kementerian ESDM, Kementerian Dalam Negeri, serta Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. Melalui sinergi tersebut, PLN menargetkan pembentukan fasilitas PLTSa modern yang mampu mengolah sampah dalam volume besar sekaligus menghasilkan listrik ramah lingkungan.
Medan, Tangerang, Semarang, Bogor Raya, Bekasi, Yogyakarta, dan Bali dipilih sebagai lokasi awal program.
Total kapasitas listrik dari seluruh PLTSa diproyeksikan mencapai hampir 200 MW dengan kemampuan memproses 12 ribu ton sampah per hari. Darmawan menilai langkah ini bukan hanya untuk menambah pasokan energi bersih, tetapi juga diharapkan memberi dampak signifikan terhadap pengurangan timbunan sampah kota.
Sementara itu, dari sektor swasta, PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menyatakan siap mengeksekusi proyek PSEL Tangerang Selatan melalui anak usahanya. Bobby Gafur Umar menyebut, berbagai kesiapan teknis seperti perizinan, kajian lingkungan, hingga desain konstruksi telah terpenuhi.
Teknologi yang digunakan berasal dari mitra CNTY yang memiliki rekam jejak panjang dalam mengoperasikan fasilitas WtE di berbagai negara.








