Ditangan Gubernur Olly, Komoditas Sektor Perkebunan Sulut Berhasil Ekspor ke 9 Negara

berita terbaru, Sulut696 Dilihat

MONITOR Sulut – Ekspor Komoditas Pertanian sub sektor perkebunan dari Sulawesi Utara kesembilan negara sangat hebat dengan nilai Rp, 11,2 Miliar, membuktikan Pemprov Sulut ditangan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw memberikan perhatian serius kesejahteraan para petani. Hal ini diungkapkan Kadis Perkebunan Sulut Refly Ngantung, Rabu (17/12/2020)
” Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado telah melepas ekspor komoditas pertanian sub sektor perkebunan dari Sulawesi Utara senilai Rp 11,2 miliar ke sembilan negara. Beberapa komoditas tersebut diantaranya tepung kelapa (343,4 ton), santan kelapa (25 ton) dan pala biji (15 ton) dengan total volume mencapai 383,4 ton. Adapun sembilan negara tujuan yang dimaksud diantaranya Brazil, New Zealand, Cina, Georgia, Australia, Canada, Vietnam, Belanda dan Hungaria, “jelas Kadis Ngantung yang low profile ini.


Lanjut Refly, bahwa pelepasan ekspor hasil perkebunan tersebut langsung dilakukan oleh Menteri Pertanian sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan ad interim, Syahrul Yasin Limpo secara virtual di Scientia Square Park, Tanggerang (10/12) dalam peringatan Hari Perkebunan Nasional 2020 ke -63
Menurut Ngantung Mentan Syahrul dalam
Peringatan Hari Perkebunan Nasional 2020 tersebut mengambil tema Optimalisasi Ekspor Perkebunan Dalam Upaya Pemulihan Ekonomi menilai eksportir Pertanian Di Sulut Bertumbuh dimana pelepasan ekspor komoditas hasil perkebunan Sulut tersebut dilaksanakan di gudang PT. Sasa Inti Amurang, Minahasa Selatan yang merupakan eksportir baru dibidang pengolahan kelapa dengan produknya berupa tepung kelapa, santan dan air kelapa. Bahkan dari data IQFAST, Karantina Pertanian Manado nilai ekspor pertanian dari Sulawesi Utara peningkatan, pada tahun 2019 ekspornya sebanyak Rp 2,01 triliun, sedangkan pada tahun ini hingga tanggal berjalan sudah mencapai Rp 2,6 triliun.


Ditambahkan Ngantung, pihaknya dan karantina pertanian, serta instansi terkait di Provinsi Sulut terus berfokus pada pengembangan produk sampingan kelapa seperti briket arang dan sabut kelapa. ” ” kami berharap perusahaan eksportir juga dapat membantu pemasarannya agar kedepan diharapkan kesejahteraan petani kelapa juga meningkat, “tutup Ngantung yang akrab dengan wartawan ini. (**/Stv)