Dispar Sulut Lakukan Standarisasi Pelayanan Pelaku Usaha Pariwisata

berita terbaru, Sulut1350 Dilihat
Mewakil Kadispar Sulut Kabid DR Fredy Tamarindang membuka kegiatan kepariwisataan di salah satu hotel ternama di Kota Manado.

MONITOR,  Sulut-Meningkatnya kunjungan wisatawan maka pengembangan kepariwisataan perlu dipacu dimana Sulut sebagai daerah destinasi unggulan kunjungan wisatawan di Indonesia, sehingga kegiatan standarisasi pelayanan pelaku usaha pariwisata diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan prinsip sadar wisata serta peningkatan standart prima dan ketrampilan yang implementasinya semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Sulut. Hal ini diungkapkan Kadis Pariwisata Sulut DR Daniel Mewengkang melalui Kabid Pengembangan Industri Pariwisata DR Fredy Tamarindang, saat membuka kegiatan Program Pengambangan Industri Pariwisata untuk Standart Pelayanan Pelaku Usaha Pariwisata.
Dikatakan Tamarindang, kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan cinta tanah air, citra bangsa dan memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional melalui penyerapan tenaga kerja, pemerataan kesempatan berusaha meningkatkan penerimaan devisa negara serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.


“Terkait hal itu maka pembangunan kepariwisataan perlu didukung sumber daya manusia yang kompeten dan usaha kepariwisataan yang tersertifkasi dan terstandart,”ungkap mantan Sekretaris Badan Penghubung Sulut di Jakarta ini. Ditambahkannya pula, tiga pilar dalam  pembangunan pariwisata  yakni pro-job (menciptakan lapangan kerja), pro-poor (menanggulangi dan mengurangi kemiskinan) serta pro-growth (mendorong pertumbuhan).
Sementara itu ketua panitia Tonny Mandak menyatakan maksud kegiatan u ntuk meningkatkan pemahaman standart pelayanan prima dalam bidang pariwisata dan mengembangakn wawasan pelaku usaha, serta peningkatan kualitas standart jasa pariwisata berstandart prima dan terwujud lewat SDM pariwisata yang berkompetensi
Kegiatan ini diikuti oleh pemilik hotel retoran dan rumah makan serta narasumber Prof Berth Lagarance, Julius Thuda, , ASITA, HPI, PHRI dan Pejabat Dispar Sulut. (stv)