MONITORSULUT——-— Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung terus menunjukkan geliat positif dan menarik perhatian dunia internasional. Terbaru, Australia Consulate General, Mr Todd Dias bersama rombongan,Jumat (16/06)
melakukan kunjungan langsung ke lokasi KEK Bitung, sebagai bagian dari upaya menjajaki peluang investasi dari Negeri Kanguru.
Mantan Direktur Utama PT Membangun Sulut Hebat (MSH) selaku pengelola KEK Bitung, Jefferson “Jeffry” Lungkang, yang dihubungi, menjelaskan bahwa KEK Bitung memiliki potensi luar biasa sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Berbagai negara telah mengirimkan surat minat kepada PT MSH karena melihat posisi strategis KEK Bitung dalam jalur ekspor-impor, serta insentif pajak dan kemudahan yang ditawarkan bagi perusahaan (tenant).
“Selama ini publik mengira KEK Bitung mandek. Padahal faktanya, sudah ada 14 tenant yang bergabung dengan nilai investasi mencapai Rp 1,85 triliun,” ungkap Jeffry.
“Jumlah ini menempatkan KEK Bitung dalam jajaran 10 hingga 12 besar peraih Investasi tertinggi dari total 24 KEK di Indonesia.”katanya.
Salah satu bentuk perhatian internasional adalah kunjungan Konsul-Jenderal Australia, Bapak Todd Dias, yang menyatakan bahwa kunjungan tersebut bertujuan memahami secara langsung kondisi di lapangan.
“Kami datang ke KEK Bitung untuk melihat sendiri situasi infrastrukturnya, tantangan logistik, serta hambatan-hambatan lain yang dihadapi. Dengan begitu, kami bisa menilai sejauh mana potensi Kawasan ini sebagai destinasi investasi yang layak kami promosikan kepada para calon investor di Australia,” ujar Todd Dias dalam keterangannya.
Dari sisi dampak sosial, KEK Bitung turut menyerap hampir 1.500 tenaga kerja lokal dan memberi Efek Ekonomi positif kepada masyarakat. Banyak bahan baku seperti kelapa dan ikan yang disuplai dari warga sekitar, meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan.
Meski begitu, Jeffry tak menampik bahwa secara pendapatan langsung ke PT MSH masih minim. Tantangan utamanya terletak pada lahan yang belum dilakukan pematangan (cut and fill) karena keterbatasan Dana.
“Kami tetap optimis. Dengan semakin banyaknya kunjungan investor, baik dari dalam maupun luar negeri seperti Australia, peluang untuk mendapatkan mitra strategis sangat terbuka,” ujar Jeffry.
Ia menegaskan bahwa walaupun belum memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara langsung, kehadiran KEK Bitung telah berhasil menjalankan fungsi Strategisnya dalam menggerakkan Ekonomi dan mengurangi Pengangguran.
Pemerintah pusat maupun daerah pun terus mendukung langkah pengembangan KEK ini, sejalan dengan tujuan awal pembentukannya: menjadi pusat Pertumbuhan Ekonomi baru melalui Investasi dan Pemberdayaan masyarakat lokal/ mengurangi tingkat pengangguran masyarakat.
(yulia pricilia)