Bupati JS dan Sejumlah Forkopimda Mitra Gagal Divaksin,  Ini Alasannya

berita terbaru, Mitra1765 Dilihat

Mitra, MONITORSULUT.com. –  Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) pada hari ini Senin (1/2) melakukan pemberian vaksin,  dan Bupati James Sumendap yang mengaku pertama menerima akhirnya batal karena dalam tahapan screening yang dilakukan pra vaksin, didapai Bupati Sumendap dalam kondisi hipertensi.

“Sebelum melakukan vaksin harus di screening terlebih dahulu, dan saat saya melakukan pengukuran tekanan darah berada diatas 150. Dan hal ini sudah saya konsultasikan dengan dokter pribadi, jika masalah kesehatan hipertensi memang tidak disarankan untuk melakukan vaksin,” ungkap Bupati Sumendap.

 

Bupati Sumendap juga mengatakan jika hal ini harus disampaikan kepada masyarakat, agar mereka juga bisa tahu dan paham.

 

“Sangat beruntuk bagi mereka yang saat di screening dan dinyatakan sehat, maka mereka sudah bisa di vaksin, sehingga sudah ada kekebalan tubuh terhadap Covid-19, dan saya harus sampaikan hal ini kepada masyarakat jika ternyata saya memang belum bisa,” tutur Sumendap.

 

Namun Bupati Sumendap pastikan jika dalam waktu satu atau dua hari kedepan apabila kondisinya sudah memungkinkan, maka dirinya akan melakukan vaksinasi.

 

“Semoga dalam  beberapa hari kedepan ini kondisi Kesehatan saya sudah semakin membaik dan saya siap untuk menerima vaksin. Sebab selain untuk kekebalan tubuh, orang yang sudah di vaksin akan lebih bebas dan lebih mudah melakukan perjalanan keluar daerah,” ujar Sumendap.

 

Demikian juga halnya dengan kondisi yang dialami Kapolres Mitra AKBP Rudi Hartono. Hasil screning juga menunjukan tekanan darah diatas ketentuan yang aman untuk divaksin. Dirinya bahkan meminta petugas kesehatan untuk melakukan screning sebanyak tiga kali.

“Sebenarnya saya juga rasa penasaran dengan hasil screening, sehingga sayapun minta untuk di scering Kembali sampai tiga kali. Tapi hasilnya tetap sama dan saya belum bisa menerima Vaksin,” ujar Kapolres Hartono.

 

Sementara Dokter Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Mitra Sehat dr. Primo Memah mengungkapkan, setiap calon penerima Vaksin harus di screning untuk memastikan yang bersangkutan memenuhi syarat.

 

“Jadi dalam pemberian vaksin ini harus melalui tahap screening dan itu sudah ada ketentuannya.  Jadi mereka yang memiliki hipertensi dengan tekanan darah diatas 140 memang belum bisa. Atau penyakit diabetes melitus DM tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5 persen, vaksinasi tidak bisa diberikan,” jelas dr. Memah.

 

Diketahui, selain Bupati dan Kapolres, ada sejumlah pejabat Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), serta Wakil Bupati Jesaja Legi juga gagal divaksin karena memiliki riwayat diabetes, sedangkan Sekda David Lalandos dan Wakil Ketua DPRD Tonny Lasut juga tidak bisa menerima vaksin karena hipertensi.  (James)